Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prolapsus Uteri, Pernah Melahirkan Normal dan Menopause Harus Waspada

Kompas.com - 05/04/2022, 05:00 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Pernah mendengar turun peranakan? Kondisi tersebut secara ilmiah disebut dengan prolapsus uteri. Kondisi ini bisa terjadi pada wanita yang melahirkan secara normal berkali-kali. Kok bisa?

Prolapsus uteri

Prolapsus uteri adalah kondisi dimana otot panggul dan ligamennya tidak mampu lagi menahan rahim pada tempatnya. Otot dan ligamen itu bisa saja hanya mengendur atau pada kasus yang lebih parah hingga robek. Kondisi ini membuat rahim turun dan menonjol hingga keluar dari vagina.

Prolapsus uteri bisa terjadi pada wanita pada usia berapa pun. Namun, kebanyakan kasus terjadi pada wanita yang sudah menopause atau mengalami proses melahirkan melalui vagina beberapa kali. Selain itu, terdapat beberapa faktor risiko, seperti obesitas, batuk kronis, dan sembelit kronis.

Sebenarnya, kondisi ini tidak berbahaya. Namun, rasa tidak nyaman yang ditimbulkan bisa mengganggu kualitas hidup seseorang. Anda bisa juga melakukan perawatan agar kondisi ini tidak mengganggu.

Gejala prolapsus uteri

Pada kasus yang ringan, mungkin Anda tidak merasakan gejala apapun. Namun, jika kasus cukup parah, Anda mungkin mengalami gejala berikut ini:

  • Panggul terasa berat dan tertekan
  • Panggul terasa nyeri
  • Nyeri saat berhubungan intim
  • Terdapat jaringan yang keluar dari vagina dan terasa mengganjal
  • Kesulitan berjalan
  • Sering mengalami infeksi saluran kencing
  • Keluar cairan berlebihan atau tidak biasa dari vagina
  • Sering merasa ingin buang air kecil
  • Perdarahan jika terjadi gesekan dengan celana dalam

Baca juga: Mengenal Histerektomi, Tindakan Operasi Pengangkatan Rahim

Perawatan

Terdapat beberapa cara untuk mengatasi prolapsus uteri. Cara perwatannya terbagi menjadi dua, yaitu tanpa prosedur bedah atau dengan prosedur bedah.

Perawatan tanpa prosedur bedah bisa dilakukan untuk kasus yang ringan. Prosedur perawatan ini ada dua macam, yaitu senam kegel dan pemasangan pesarium.

Senam kegel sangat baik dilakukan secara rutin untuk memperkuat otot dasar panggul. Cara senam kegel adalah dengan mengencangkan otot panggul beberapa detik seperti ketika Anda menahan buang air kecil selama. Ulangi sebanyak 10 kali dan bisa diulangi hingga empat kal per hari.

Pemasangan pesarium adalah memasukkan sebuah benda yang terbuat dari plastik atau karet yang ditempatkan di bawah rahim. Alat ini berfungsi untuk menyokong rahim. Alat ini harus dibersihkan secara berkala dan dilepas jika berhubungan intim.

Pilihan perawatan kedua yaitu prosedur bedah. Terdapat dua jenis bedah, yaitu histerektomi atau pengangkatan rahim dan perbaikan ligamen tanpa histerektomi. Jenis bedah yang kedua bisa digunakan pada wanita dengan usia produktif yang masih ingin hamil.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com