KOMPAS.com - Keputihan memiliki fungsi penting dalam sistem reproduksi wanita.
Cairan yang dibuat oleh kelenjar di dalam vagina dan leher rahim membawa sel-sel mati dan bakteri yang menjaga vagina tetap bersih dan membantu mencegah infeksi.
Sebagian besar, keputihan merupakan kondisi yang sangat normal.
Namun, ini dapat bervariasi, seperti bau dan warna (yang dapat berkisar dari bening hingga putih susu), bergantung pada waktu dalam siklus menstruasi.
Misalnya, akan ada lebih banyak cairan saat masa ovulasi, menyusui, atau terangsang.
Baca juga: Ketahui Tanda-tanda Keputihan yang Normal Menurut Dokter
Baunya juga mungkin berbeda saat hamil atau jika kebersihan pribadi kurang terjaga.
Jika warna, bau, atau konsistensi tampak sangat berbeda dari biasanya, terutama jika mengalami gatal atau rasa panas pada vagina, mungkin ini menandakan infeksi atau kondisi lain.
Setiap perubahan dalam keseimbangan bakteri normal vagina dapat mempengaruhi bau, warna, atau tekstur cairan.
Dilansir dari WebMD, berikut adalah beberapa hal yang dapat mengganggu keseimbangan bakteri di vagina:
Baca juga: 6 Obat Herbal Keputihan yang Bisa Didapatkan di Rumah
Bagaimana cara mengatasi keputihan abnormal akan bergabung pada penyebabnya.
Misalnya, infeksi akibat jamur dapat diobati dengan obat antijamur yang dimasukkan ke dalam vagina dalam bentuk krim atau gel.
Baca juga: Atasi Keputihan karena Kondom, Perusahaan Jepang Ganti Bahan Pelumas
Di samping itu, penting untuk mengetahui cara-cara mencegah keputihan abnormal agar kesehatan reproduksi tetap terjaga
Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah infeksi vagina yang dapat menyebabkan keputihan abnormal: