Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sama seperti Manusia, Bahasa pada Kera Terbentuk karena Pergaulan Sosial

Kompas.com - 31/03/2022, 07:31 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG


KOMPAS.com - Penelitian baru mengungkapkan bahwa pergaulan sosial berpengaruh pada pembentukan "kosakata" pada kera. Sama yang terjadi pada manusia.

Penelitian yang dipimpin oleh University of Warwick, Inggris, ini membuktikan bahwa orangutan liar menunjukkan vokal yang berbeda tergantung dari kelompok sosial di mana orangutan itu hidup dan berkomunikasi.

Temuan ini didapat setelah peneliti melakukan pengamatan dan hidup berdampingan dengan komunitas orangutan di Kalimantan dan Sumatera.

Seperti dikutip Phys, Rabu (30/3/2022), dalam studi yang dipimpin oleh Dr. Adriano R. Lameira, tim peneliti merekam panggilan sekitar 70 individu orangutan di enam populasi.

Pada populasi yang bersosialisasi secara intens dan memiliki kepadatan tinggi, orangutan diketahui berkomunikasi menggunakan berbagai macam panggilan asli, mencoba banyak varian suara baru yang terus dimodifikasi atau dihilangkan.

Sebaliknya, orangutan yang tinggal di populasi yang lebih jarang dan kepadatannya lebih rendah. Spesies kera ini juga menyukai panggilan konvensional yang lebih mapan.

Baca juga: Dua Juta Tahun Lalu Kerabat Manusia Memanjat seperti Kera dan Berjalan Tegak

Sementara pada kelompok orangutan yang tinggal menyebar, kawanan kera ini tidak bereksperimen dengan sejumlah panggilan baru.

Namun, ketika mereka menggunakan varian panggilan baru, mereka tetap memakainya sehingga repertoar panggilan mereka lebih kaya daripada orangutan dalam populasi kepadatan tinggi yang terus-menerus membuang varian panggilan baru.

Temuan ini pun dapat menjadi petunjuk mengenai evolusi bahasa pada manusia. Peneliti menyebut jika komunikasi panggilan orangutan dibentuk secara sosial, maka hal ini juga mungkin terjadi pada nenek moyang manusia yang mirip kera.

"Kera besar, baik di alam liar maupun penangkaran, akhirnya membantu kita memecahkan salah satu teka-teki terlama dalam sains, yakni asal-usul dan evolusi bahasa," kata Dr. Adriano R. Lameira, penulis utama studi.

Masih banyak lagi petunjuk untuk memecahkan berbagai teka-teki lainnya selama kita berhasil menjamin kelestarian mereka di alam liar.

"Setiap populasi yang menghilang akan membawa serta kilasan sejarah evolusi spesies kita yang tak dapat diambil kembali," papar Lameira.

Studi tentang bahasa kera terbentuk karena pergaulan sosial yang mirip dengan perilaku manusia ini telah dipublikasikan di jurnal Nature Ecology and Evolution.

Baca juga: Sama seperti Manusia, Kera Menyapa dan Ucapkan Selamat Tinggal Saat Interaksi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber PHYSORG
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com