Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Roket Jatuh di Bulan, Eksperimen Fisika Jelaskan Tumbukan di Luar Angkasa

Kompas.com - 29/03/2022, 08:31 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber Space


KOMPAS.com - Sebuah pendorong roket menghantam permukaan bulan dengan kecepatan hampir 6.000 mph pada 4 Maret lalu. Ilmuwan NASA pun mempelajari dampak tumbukan roket yang jatuh di Bulan dengan eksperimen fisika.

Setelah debu menghilang, Lunar Reconnaissance Orbiter NASA akan berpindah ke posisinya untuk mendapatkan pemandangan kawah membara dari dekat dan diharapkan dapat menjelaskan dampak fisika yang misterius.

Sebagai ilmuwan yang mempelajari bulan, para ahli melihat dampak tersebut sebagai peluang yang menarik. Permukaan bulan begitu berkawah, mencatat tabrakan yang tak terhitung banyaknya selama 4 miliar tahun terakhir.

Namun, para ilmuwan jarang melihat asteroid atau komet yang membentuk kawah bulan ini. Tanpa mengetahui secara spesifik apa yang menciptakan kawah tersebut, hanya sedikit yang bisa dipelajari oleh para ilmuwan.

Tabrakan roket akan memberikan eksperimen yang dapat mengungkapkan banyak hal mengenai bagaimana tabrakan alami menghantam dan menjelajahi permukaan planet.

Pemahaman yang lebih dalam mengenai tumbukan fisika akan sangat membantu para peneliti menafsirkan lanskap tandus bulan, termasuk dampak yang ditimbulkannya terhadap bumi dan planet lain.

Baca juga: Roket di Luar Angkasa Tabrak Bulan Hari Ini, Apa Dampaknya?

Roket jatuh ke bulan

Melansir Space, Senin (28/3/2022) terdapat beberapa perdebatan mengenai identitas pasti dari objek yang jatuh di jalur tabrakan dengan bulan tersebut.

Para astronom mengetahui bahwa objek ini merupakan booster yang dibuang dari peluncuran satelit. Benda tersebut mempunyai panjang sekitar 12 meter dan beratnya hampir 4.500 kilogram.

Bukti menunjukkan, kemungkinan ini merupakan roket SpaceX yang diluncurkan tahun 2015 atau roket China yang diluncurkan pada 2014, tetapi kedua pihak telah membantah kepemilikannya.

Roket tersebut diperkirakan akan menabrak dataran tandus yang luas di dalam kawah raksasa Hertzsprung, tepat di atas cakrawala di sisi jauh bulan dari bumi.

Sesaat setelah roket menyentuh permukaan bulan, gelombang kejut akan merambat dengan kecepatan beberapa mil per detik.

Dalam milidetik, ujung belakang lambung roket akan dilenyapkan dengan serpihan logam yang meledak ke segala arah di permukaan bulan.

Baca juga: Astronom Ungkap Roket yang Akan Tabrak Bulan Bukan Milik Elon Musk

Halaman:
Sumber Space
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com