Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Punah, Unta Raksasa Hidup di Mongolia 27000 Tahun yang Lalu

Kompas.com - 25/03/2022, 20:01 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Spesies unta raksasa pernah hidup di planet ini. Spesies unta berpunuk dua, Camelus knoblochi diketahui telah hidup selama kurang lebih seperempat juta tahun di Asia Tengah.

Kini sebuah studi baru yang dipublikasikan di Frontiers in Earth Science berhasil mengungkap kisah akhir hewan yang memiliki tinggi hingga 3 meter ini sebelum kepunahan mereka.

Dikutip dari Phys, Jumat (25/3/2022) sebelum punah, C.knoblochi terakhir hidup di Mongolia 27.000 tahun yang lalu.

Baca juga: Kerajaan Arab Kuno Membiakkan Unta Hibrida Ribuan Tahun Lalu, Ini Buktinya

Di Mongolia, unta hidup berdampingan dengan manusia modern dan mungkin Neanderthal atau Denisovan yang sudah punah.

Sementara penyebab utama kepunahan C.knoblochi tampaknya disebabkan perubahan iklim dan perburuan oleh manusia purba disebut juga berperan dalam hilangnya spesies ini.

"Kami menunjukkan bahwa C.knoblochi bertahan di Mongolia sampai perubahan iklim dan lingkungan mendorongnya ke kepunahan sekitar 27.000 tahun yang lalu," kata John W Olsen, peneliti dari University of Arizona, Tucson, Amerika Serikat.

Temuan ini merupakan hasil analisis dari fosil lima tulang kaki C.knoblochi yang tersisa di Gua Tsagaan Agui yang terletak di Pegunungan Gobi Atlai di barat daya Mongolia.

Fosil tulang itu ditemukan pula bersama dengan tulang hewan lain seperti tulang serigala, hyena gua, badak, kuda, keledai liar, ibex, domba liar, dan kijang Mongolia.

Kumpulan tulang ini menunjukkan bahwa C.knoblochi hidup di lingkungan pegunungan dan padang rumput dataran rendah serta habitat yang tak terlalu kering dibandingkan kerabat modernnya.

Dari hasil analisis, peneliti kemudian menyimpulkan bahwa C.knoblochi akhirnya punah karena kurang toleran terhadap wilayah gurun dibandingkan dengan unta modern.

Pada akhir Pleistosen, sebagian besar lingkungan Mongolia menjadi lebih kering dan berubah dari stepa hingga akhirnya gurun.

"Tampaknya C.knoblochi kurang beradaptasi dengan bioma gurun, terutama karena lanskap seperti itu tak dapat mendukung hewan besar. Tapi mungkin ada alasan lain seperti terkait dengan ketersediaan air tawar dan kemampuan unta untuk menyimpan air dalam tubuh," tulis peneliti dalam makalah mereka.

Baca juga: Punuk Unta Ternyata Tidak untuk Menyimpan Air, Ini Fungsi Utamanya

Halaman:
Sumber PHYSORG
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com