Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS]: Kerusakan akibat Asteroid Lebih Parah | Misteri Planet Sembilan | Bertambah Sinopharm Vaksin Booster untuk Penerima Sinovac

Kompas.com - 23/03/2022, 07:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Sebuah studi menemukan bukti bahwa kerusakan akibat asteroid pembunuh dinosaurus lebih parah dari yang diperkirakan. Informasi ini menjadi salah satu berita populer Sains sepanjang Selasa (22/3/2022).

Bukti menunjukkan sejumlah belerang dengan volume yang lebih dari perkiraan sebelumnya terlempar hingga ke lapisan atmosfer Bumi.

Studi baru ini menemukan juga awan mengandung belerang tersebut menghalangi Matahari dan mendinginkan Bumi selama beberapa dekade.

Misteri keberadaan planet sembilan terus mengulik rasa penasaran para ahli. Kendati pencarian belum membuahkan hasil, namun para ilmuwan masih meyakini planet sembilan mungkin tersembunyi jauh di bawah orbit Neptunus.

Vaksin booster bagi penerima suntikan vaksin Covid-19 Sinovac, bertambah satu lagi. BPOM telah menambahkan vaksin Sinopharm sebagai salah satu jenis vaksin booster untuk penerima vaksin Sinovac.

Aksi pawang hujan saat gelaran MotoGP Mandalika 2022 diguyur hujan deras, masih menjadi perbincangan hangat. Namun, sejak kapan pawang hujan ada di Indonesia?

Berikut ini beberapa rangkuman berita populer Sains sepanjang Selasa (22/3/2022) hingga Rabu (23/3/2022).

Kerusakan akibat asteroid lebih parah

Studi baru menemukan bukti bahwa kerusakan di Bumi akibat asteroid yang membunuh dinosaurus, ternyata jauh lebihi parah dari yang diperkirakan selama ini.

Dalam studi tersebut, peneliti mengungkapkan bahwa awan mengandung belerang menghalangi sinar Matahari yang menyebabkan Bumi mendingin selama beberapa dekade hingga berabad-abad.

Dampak asteroid telah menyebabkan perubahan iklim di Bumi di masa lalu.

Fakta bahwa belerang yang terus mengalir ke permukaan Bumi begitu lama ini pun dapat membantu menjelaskan mengapa butuh waktu yang lama bagi kehidupan, terutama di laut untuk pulih.

Ini karena beberapa belerang yang jatuh ke daratan kemudian juga hanyut ke lautan.

Penemuan bukti ini ternyata tidak sengaja oleh para peneliti. Sebab, awalnya para peneliti berencana mempelajari geokimia cangkang purba di dekat Sungai Brazos di Falls County, Texas.

Tempat ini berada di bawah air selama periode kepunahan Zaman Kapur Akhir, yakni ketika dinosaurus non-unggas punah.

Selengkapnya, artikel populer Sains tentang bukti kerusakan akibat asteroid pembunuh dinosaurus ini ternyata lebih parah dari yang diperkirakan, dapat disimak di sini.

Baca juga: Studi: Kerusakan akibat Asteroid Pembunuh Dinosaurus Lebih Parah dari Perkiraan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com