Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Ungkap Nenek Moyang Kucing Domestik, dari Mana Asalnya?

Kompas.com - 18/03/2022, 13:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Kucing merupakan salah satu hewan yang paling banyak dipelihara.

Tampilan dan perilaku kucing yang menggemaskan membuatnya banyak digemari.

Sejarah kucing domestik ini rupanya telah dimulai sejak ribuan tahun yang lalu.

Para peneliti pun berhasil mengungkap awal mula nenek moyang kucing domestik melalui sejumlah penemuan.

Nenek moyang kucing domestik

Dilansir dari National Geographic, ketika para migran mencapai Polandia sekitar 6.000 tahun yang lalu dan mulai mengubah hutan menjadi padang rumput terbuka dan ladang pertanian, hewan pengerat dan kucing liar, nenek moyang kucing domestik, mulai menetap. 

Baca juga: Kenapa Kucing Sphynx Tidak Memiliki Bulu?

Peneliti menemukan sisa-sisa kerangka kucing liar Timur Dekat di empat gua Polandia, dekat pemukiman pertanian awal.

Adapun Timur Dekat adalah istilah yang sering digunakan oleh arkeolog dan sejarawan untuk merujuk kepada kawasan Levant atau Syam (sekarang Palestina, Jalur Gaza, Lebanon, Suriah, Tepi Barat, dan Yordania), Anatolia (sekarang Turki), Mesopotamia (Irak dan Suriah timur), dan Plato Iran (Iran).

Salah satu penemuan penting adalah humerus kucing atau tulang kaki panjang tertanam di lapisan sedimen dengan wadah keramik.

Tidak pasti apakah kucing itu benar-benar memiliki hubungan dengan seseorang, kata Magdalena Krajcarz, pemimpin studi dan arkeozoolog di Universitas Nicolaus Copernicus, Polandia.

Pasalnya, orang-orang Neolitik terkadang mengunjungi gua dan pemangsa mungkin membawa tulang itu ke dalam gua. 

Baca juga: Kenapa Kucing Punya Kumis? Begini Penjelasannya

Tetapi, kehadiran kucing menunjukkan bahwa mereka dapat hidup bersama dengan manusia, suatu langkah penting dalam perjalanan untuk sepenuhnya dijinakkan.

Semua kucing domestik modern adalah keturunan dari kucing liar Timur Dekat, yang pertama kali dijinakkan di Timur Dekat sekitar 10.000 tahun yang lalu. 

Menurut makalah yang diterbitkan di Proceedings of the National Academy of Sciences, penemuan kucing liar Timur Dekat di Eropa juga menjadi temuan yang penting.

Misalnya, para ilmuwan juga menemukan tulang empat ekor kucing liar Eropa, kerabat asli kucing liar Timur Dekat, di gua yang sama. 

Ini berarti, kucing liar Timur Dekat dipastikan sudah bertemu dengan kerabat jauh ketika mereka mencapai rumah baru. 

Baca juga: Apakah Kucing Bisa Kentut?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com