KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau sistem bibit siklon 91B di sekitar barat Aceh mulai hari ini, Kamis (17/3/2022).
Tepatnya, posisi bibit siklon ini berada di 5,8 derajat LU dan 90,2 derajat BT, dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 20 knots atau 36 km/jam.
Bibit siklon 91B mempunyai tekanan udara minimum di pusatnya mencapai 1003.8 hPa. Sementara itu, bibit siklon ini bergerak ke arah utara hingga timur laut.
Melansir informasi resmi, bibit siklon ini memberikan dampak tidak langsung selama 24 jam ke depan terhadap kondisi cuaca di Indonesia, seperti hujan sedang hingga lebat dan gelombang tinggi.
- Hujan sedang hingga lebat
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah berikut:
Baca juga: Gempa Terkini M 5,3 Guncang Sukabumi dan Cianjur, Ini Penyebabnya Menurut BMKG
- Gelombang tinggi
Moderate atau tinggi gelombang 1,25-2.5 meter
Gelombang setinggi 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di beberapa wilayah berikut:
Rough sea atau tinggi gelombang 2,5-4 meter
Adapun beberapa wilayah perairan yang berpotensi terjadi gelombang setinggi 2,5-4 meter meliputi:
Very rough sea atau tinggi gelombang 4-6 meter
Sementara itu, wilayah Samudera Hindia barat Aceh hingga Kepulauan Mentawai berpotensi mengalami gelombang setinggi 4-6 meter.
Baca juga: 13 Aktivitas Gempa yang Mengguncang Indonesia Sepekan Terakhir
1. Samudera Hindia sebelah barat daya Bengkulu
Terpantau juga adanya suspect area atau potensi bibit siklon yang tumbuh di sekitar Samudera Hindia sebelah barat daya Bengkulu. Peluang potensi bibit siklon dalam 24 jam ke depan masih berada di kategori rendah, dengan pergerakan sistem relatif persisten.