Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Gejala Long Covid pada Anak yang Paling Sering Muncul

Kompas.com - 16/03/2022, 20:30 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seperempat anak yang mengalami gejala saat terinfeksi Covid-19, diketahui mengembangkan long covid. Hal ini berdasarkan data yang dikumpulkan dari 21 penelitian di Eropa, Asia, Australia, dan Amerika Selatan.

Para peneliti melaporkan di medRxiv, di antara 80.071 anak-anak yang terpapar corona, sebesar 25 persen mengembangkan gejala yang berlangsung setidaknya 4 hingga 12 minggu atau gejala persisten baru yang muncul dalam 12 minggu.

Penelitian yang belum ditinjau oleh sejawat ini, mengartikan bahwa studi harus ditangani dengan hati-hati, tapi mayoritas data yang diandalkannya dapat membantu menjelaskan lebih banyak mengenai gejala yang paling sering dikaitkan dengan Covid-19 yang berkepanjangan atau long covid.

Baca juga: Berpengauh pada Setiap Bagian Tubuh, WHO Peringatkan untuk Mewaspadai Long Covid

“Hingga saat ini, fokus utamanya ditujukan pada fase akut penyakit ini,” ujar penulis seperti dikutip dari Euronews, Rabu (16/3/2022).

“Kendati begitu, saat fase akut Covid-19 berakhir, banyak orang mengalami gejala yang melemahkan selama berbulan-bulan dan memerlukan perhatian medis tambahan, serta tindak lanjut,” lanjut penulis.

Apa itu long covid?

Seperti diketahui, penyakit Covid-19 yang parah lebih jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa.

Tapi, penelitian menunjukkan, anak-anak dapat menghadapi konsekuensi serius beberapa minggu setelah infeksi, yang berupa sindrom inflamasi multisistem (MIS-C) dan long covid.

MIS-C adalah suatu kondisi di mana bagian tubuh yang berbeda dapat meradang, termasuk jantung, paru-paru, ginjal, otak, kulit, mata, atau organ pencernaan. Kondisi ini sangat jarang terjadi, tapi dalam banyak kasus membutuhkan dukungan perawatan intensif.

Sementara itu, masih belum ada definisi yang tepat dan pasti dari long covid. Namun, kondisi ini termasuk gejala yang bertahan, berkembang, atau berfluktuasi setelah sakit Covid-19.

Pada Oktober 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengusulkan definisi klinis yang menyatakan bahwa long covid umumnya terjadi tiga bulan sejak awal Covid-19, dengan gejala yang berlangsung setidaknya dua bulan yang tidak dapat dijelaskan dengan diagnosis alternatif.

5 gejala long covid paling umum pada anak

Para penulis menemukan, 68 studi tentang long covid pada anak-anak dan remaja. Menyaring penelitian tersebut untuk memperhatikan kualitas dan memastikan sampel tidak tumpang tindih, peneliti hanya menyimpan 21 studi yang memeriksa total 80.071 anak-anak.

Menganalisis data untuk mengidentifikasi tren, peneliti menemukan lebih dari 40 efek jangka panjang yang terkait dengan Covid-19 terjadi pada anak-anak dan remaja.

Adapun lima yang paling umum yaitu perubahan suasana hati (16,5 persen), kelelahan (9,7 persen), gangguan tidur (8,4 persen), sakit kepala (7,8 persen), dan gejala pernapasan (7,6 persen).

Gejala lain yang sering dilaporkan termasuk hidung tersumbat, gejala kognitif seperti konsentrasi dan memori yang goyah, kehilangan nafsu makan, dan kemampuan membau yang berubah.

Para peneliti mengakui sulit, untuk menghasilkan kesimpulan tegas menggunakan data yang dikumpulkan dari banyak penelitian berbeda dengan metodologi masing-masing.

“Namun, data memperjelas bahwa anak-anak dan remaja juga menderita konsekuensi kesehatan fisik dan mental yang berasal dari Covid-19,” papar rekan penulis studi Sonia Villapol, dari Houston Methodist Research Institute di Texas.

Mengidentifikasi tanda dan gejala utama penyakit Covid-19 pada anak, lanjut dia, dapat membantu diagnosis, mengembangkan perawatan yang lebih baik, membuat tim multidisiplin untuk manajemen klinis yang optimal, dan menemukan faktor risiko untuk pencegahan.

Baca juga: 13 Tanda Bahaya Covid-19 pada Anak, Apa Saja?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com