Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Peneliti, Anjing Bisa Tahu saat Manusia Berbohong

Kompas.com - 16/03/2022, 14:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Anjing merupakan salah satu hewan yang dianggap memiliki kecerdasan tinggi.

Menurut sebuah studi, anjing mungkin dapat mengetahui ketika manusia menipu mereka.

Secara khusus, para peneliti menemukan bahwa anjing bereaksi berbeda terhadap informasi palsu yang diberikan kepada mereka oleh manusia.

Dilansir dari Live Science, temuan studi menunjukkan, anjing memiliki "teori pikiran" yang digunakan untuk menjelaskan apa yang sedang dilakukan pemiliknya. 

"Meskipun setiap pemilik anjing berpikir bahwa anjing mereka 'memahami' mereka, tingkat penalaran yang begitu canggih tentang keadaan mental seseorang belum pernah ditunjukkan secara ilmiah pada anjing," ujar Ludwig Huber dan Lucrezia Lonardo dari Messerli Research Institute, Wina.

Baca juga: Semut Ternyata Mampu Endus Kanker Seakurat Anjing, Kok Bisa?

Sebelumnya, sebuah studi yang meneliti apakah anjing dapat memahami penipuan memiliki hasil yang bertentangan. 

"Secara umum, para ilmuwan masih memperdebatkan apakah hewan lainnya mampu 'membaca pikiran' yang diperlukan untuk mendeteksi kebohongan."

Eksperimen Huber dan Lonardo

Untuk mengetahui hal ini, Huber dan Lonardo merekrut 260 anjing dari berbagai usia dan ras untuk eksperimen yang desainnya didasarkan pada penelitian sebelumnya terhadap anak-anak manusia, kera besar, dan anjing.

Dalam percobaan tersebut, anjing diperlihatkan dua ember buram yang menampung makanan. Awalnya, seorang peneliti (penyembunyi) selalu menyembunyikan makanan dalam satu wadah. 

Tetapi, di tengah percobaan, ia memindahkan makanan ke wadah kedua sebelum meninggalkan ruangan. 

Baca juga: Studi Ungkap Anjing Juga Berduka Saat Kehilangan Temannya

Sementara itu, peneliti kedua yang disebut komunikator mengawasi gerakan si penyembunyi dan memberi tahu anjing-anjing itu di ember mana makanan disimpan berdasarkan apa yang dilihatnya.

Selama fase pertama percobaan, para anjing tidak melihat di mana makanan itu disembunyikan sebelumnya, tetapi komunikator selalu mengatakan yang sebenarnya kepada anjing itu.

Untuk melakukannya, komunikator melihat ke ember dengan makanan, mengambilnya, bergantian melihat antara ember dan anjing dan berkata "lihat, ini bagus, ini sangat bagus."

Pada fase kedua, peneliti mulai menguji bagaimana pilihan anjing terhadap ember dipengaruhi oleh perilaku komunikator. 

Dalam satu tes, komunikator meninggalkan ruangan setelah melihat penyembunyi memasukkan makanan ke dalam ember pertama.

Baca juga: Peneliti Latih Anjing untuk Mendeteksi Kanker pada Manusia, Kok Bisa?

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com