Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NASA Buka Sampel dari Bulan yang Dikumpulkan Tahun 1972, Ini Prosesnya

Kompas.com - 15/03/2022, 19:45 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 KOMPAS.com - The National Aeronautics and Space Administration (NASA) membuka salah satu sampel batuan yang dibawa dari bulan ke Bumi yang dikumpulkan 50 tahun lalu.

Dijuluki 73001, sampel tersebut dikumpulkan oleh astronot Eugene Cernan dan Harrison Schmitt pada Desember 1972, selama misi Apollo 17. Misi Apollo ini ke Bulan membawa total 2.196 sampel batuan ke Bumi.

Tabung dengan panjang 35 cm dan lebar 4 cm telah dipalu ke tanah di lembah Taurus-Littrow Bulan untuk mengumpulkan bebatuan. Dari hanya dua sampel yang telah disegel vakum di bulan, ini menjadi yang pertama dibuka.

Baca juga: Lagi, Penjelajah Yutu-2 Milik China Temukan Objek Aneh di Sisi Jauh Bulan

Tujuannya untuk mengekstrak gas-gas seperti air, karbon dioksida, dan lainnya, yang mungkin hanya ada dalam jumlah yang sangat kecil, agar dapat menganalisisnya menggunakan teknik spektrometri yang telah menjadi sangat tepat dalam beberapa tahun terakhir.

Selama misi dilakukan, beberapa tabung tetap disegel sehingga dapat dipelajari bertahun-tahun kemudian dengan batuan terobosan teknis terbaru.

“NASA tahu sains dan tekonologi akan berkembang dan memungkinkan para ilmuwan mempelajari materi dengan cara baru untuk menjawab pertanyaan baru di masa depan,” ujar Direktur Divisi Ilmu Planet di Markas Besar NASA Lori Glaze seperti dikutip dari Science Alert, Senin (14/3/2022). 

Pada awal Februari, tabung pelindung bagian luar telah dilepas untuk pertama kalinya.

Pada 23 Februari lalu, para ilmuwan memulai proses yang dilakukan selama berminggu-minggu untuk menembus tabung utama dan memanen gas yang terkandung di dalamnya.

Selanjutnya, batu tersebut kemudian akan diekstraksi dan dipecah dengan hati-hati sehingga dapat dipelajari oleh tim ilmiah yang berbeda. Lokasi ekstraksi sampel ini sangat menarik sebab merupakan lokasi longsor.

"Sekarang tidak ada hujan di Bulan. Jadi, kami tidak begitu mengerti bagaimana tanah longsor terjadi di bulan," tutur Deputi Kurator Apollo Juliane Gross.

Peneliti berharap dapat mempelajari sampel untuk memahami apa yang menyebabkan tanah longsor.

Baca juga: Tenggelam 107 Tahun Lalu, Kapal Shackleton Ditemukan di Antartika

Setelah 73001, hanya akan ada tiga sampel bulan yang masih disegel dan belum diketahui kapan akan dibukanya.

"Saya ragu kita akan menunggu 50 tahun lagi. Terutama setelah mereka mendapatkan sampel Artemis kembali, mungkin bagus untuk melakukan perbandingan langsung secara real time antara apa pun yang kembali dari Artemis, dan dengan salah satu inti yang belum dibuka, inti yang disegel ini," tutur kurator senior Ryan Zeigler.

Sebagai informasi, Artemis merupakan misi bulan berikutnya yang akan dilakukan NASA. Badan ini berkeinginan mengirim manusia kembali ke Bulan pada tahun 2025.

Sejumlah besar gas kemudian harus dikumpulkan, dan eksperimen yang saat ini sedang dilakukan membantu mempersiapkannya dengan lebih baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com