Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Multitasking Ternyata Tidak Produktif, Ini Penjelasannya Menurut Sains

Kompas.com - 14/03/2022, 05:30 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Sebagian orang berpikir bahwa multitasking adalah suatu kelebihan dan bisa membuat seseorang lebih produktif. Ternyata hasil penelitian menunjukkan hasil sebaliknya. Bagaimana faktanya?

Apa itu multitasking?

Multitasking adalah mengerjakan dua atau lebih tugas secara bersamaan. Orang yang mengerjakan sesuatu secara multitasking seolah mampu mengerjakan beberapa tugas sekaligus. Ternyata justru peneliti menemukan bahwa orang yang mengerjakan lebih dari 1 hal secara bersamaan justru lebih tidak produktif.

Multitasking tidak produktif

Secara sains, ternyata otak kita tidak bisa mengerjakan banyak tugas bersamaan. Ketika kita menganggap kita sedang melakukan multitasking, sebenarnya otak kita hanya berpindah fokus dari satu tugas ke tugas lainnya secara cepat.

Dilansir dari Verywell Mind, berikut penjelasan kenapa multitasking tidak produktif.

1. Multitasking mengganggu fokus

Orang yang mengerjakan beberapa tugas sekaligus justru lebih mudah terdistraksi dibandingkan orang yang fokus pada satu tugas. Beberapa penelitian justru menemukan orang yang sering melakukan multitasking mudah kehilangan konsentrasi bahkan ketika mereka hanya mengerjakan satu tugas.

2. Multitasking memperlambat pekerjaan

Penjelasan ini mungkin berseberangan dengan apa yang selama ini kita yakini. Namun, penelitian yang dipublikasikan di NCBI membuktikannya. Penelitian dilakukan dengan mencatat stimulus pada otak ketika diberikan percobaan yang sama dengan diberikan percobaan berbeda.

Hasilnya, hasil MRI menunjukkan otak membutuhkan waktu untuk merespons yang lebih lama ketika berpindah beberapa tugas atau percobaan dibandingkan dengan hanya satu tugas. Fenomena ini disebut dengan istilah ‘task switch costs’.

Baca juga: Multitasking dengan Dua Perangkat Teknologi Bisa Merusak Otak

3. Orang yang multitasking rawan melakukan kesalahan

Multitasking membuat seseorang mengalami penurunan performa dan lebih mudah melakukan kesalahan. Penelitian menunjukkan bahwa siswa yang melakukan multitasking memiliki nilai rata-rata yang lebih rendah dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan pekerjaan rumahnya.

Cara berhenti melakukan multitasking

Seseorang biasanya baru menyadari jika multitasking tidak baik jika sudah memberikan dampak akumulatif atau yang lebih besar. Oleh karena itu, Anda harus mengetahui cara untuk menghentikan kebiasaan ini. Begini cara berhenti melakukan multitasking:

  • Membatasi jumlah pekerjaan yang kamu lakukan dalam satu waktu. Jika harus melakukan dua hal sekaligus, usahakan melakukan satu hal otomatis dengan satu tugas yang membutuhkan konsentrasi. Misalnya mencuci pakaian dengan mesin dan mengerjakan tugas.
  • Fokus dengan satu tugas setidaknya selama 20 menit, baru pindah ke tugas lainnya.
  • Kelompokkan tugas-tugas sejenis, misalnya tugas mengecek dan membalas surel di pagi hari selama 30 menit. Setelah kelompok tugas pertama beres, Anda bisa pindah ke tugas berikutnya.
  • Berlatih mindfulness. Mindfulness adalah kondisi psikologis ketika seseorang secara sadar dan fokus menikmati apa yang ia lakukan dalam satu waktu, tanpa terdistraksi hal lainnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com