Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Kenapa Hiu Megalodon Punah? | Bahaya Kopi Paracetamol dan Sildenafil | Merek Indonesia Nebeng Paris Fashion Week

Kompas.com - 09/03/2022, 07:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Hiu megalodon adalah salah satu makhluk laut terbesar yang pernah hidup. Informasi tentang hiu terbesar yang telah punah ini menjadi salah satu berita populer Sains sepanjang Selasa (8/3/2022).

Megalodon diyakini telah punah, seperti dinyatakan dalam laporan yang dipublikasikan di jurnal Palaeography, Palaeoclimatology, Palaeoecology.

Selain berita tentang megalodon, temuan kopi saset mengandung paracetamol dan sildenafil yang diungkapkan BPOM juga menjadi artikel yang banyak dibaca.

Pakar farmasi juga mengungkapkan bahaya kopi mengandung paracetamol dan sildenafil terhadap kesehatan. Terutama jika dikonsumsi dengan dosis yang tidak tepat.

Jagad maya dihebohkan dengan unggahan yang mengungkapkan bahwa beberapa merek lokal Indonesia disebut nebeng Paris Fashion Week.

Pasalnya, kehebohan ini memicu fenomena overproud di tengah masyarakat. Yakni, sikap orang Indonesia yang dianggap merasa bangga yang berlebihan. Terkait hal ini, psikolog pun menjelaskan mengapa overproud terjadi di antara masyarakat Indonesia.

Kematian aktris asal Thailand, Tangmo Nida, menjadi perbincangan hangat warganet di media sosial. Kasus ini menjadi sorotan publik, terkait penyebab kematian artis tersebut.

Namun, foto-foto jenazah Tangmo Nida saat ditemukan mengambang di Sungai Chao Phraya banyak dicari oleh netizen. Terkait hal ini, psikolog pun turut angkat bicara.

Berikut ini beberapa rangkuman berita populer Sains sepanjang Selasa (8/3/2022) hingga Rabu (9/3/2022).

Kenapa hiu megalodon punah?

Sebuah laporan studi yang dipublikasikan di jurnal Palaeography, Palaeoclimatology, Palaeoecology menunjukkan bukti punahnya hiu purba terbesar yang pernah hidup di lautan Bumi, megalodon.

Hasil studi terhadap fosil tulang dari hewan yang dimakan megalodon menunjukkan bekas gigitan hiu besar. Fosil-fosil itu adalah yang pertama menunjukkan dengan tepat spesies apa yang dikonsumsi oleh megalodon. Ke semua fosil dalam studi ini digali di situs Aguada de Lomas di Peru selatan.

Penulis utama, Alberto Collareta dari University of Pisa dan timnya, menganalisis fosil dan menyatakan bahwa megalodon memakan paus balin (Piscobalaena nana) yang saat ini sudah punah dan anjing laut awal (Piscophoca pacifica).

Christina Slager dari Aquarium of the Bay, San Francisco, mengatakan bahwa hiu putih besar juga suka makan anjing laut dan singa laut, tetapi biasanya hanya akan mencari ikan paus.

Slager juga mengatakan bahwa salah satu fosil mangsa megalodon yang ditemukan yakni tengkorak ikan paus menunjukkan bahwa makhluk laut itu memiliki bekas gigitan hiu besar.

Bekas gigitan itu diyakini dibuat oleh megalodon, sebab menurut peneliti, satu tanda gigi berukuran lebih dari 5,08 cm.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com