Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 Varian Omicron Lebih Berisiko Reinfeksi, Ini Kata Dokter

Kompas.com - 23/02/2022, 13:30 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Virus corona varian Omicron telah menjadi strain dominan di berbagai negara seluruh dunia.

Varian B.1.1.529 ini juga diketahui lebuh cepat menular, dan disebut berisiko mengakibatkan infeksi ulang atau reinfeksi pada penyintas Covid-19.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bukti awal menunjukkan kemungkinan terjadi peningkatan risiko reinfeksi ulang akibat varian Omicron, dibandingkan varian sebelumnya.

Akan tetapi, WHO menggarisbawahi laporan ini masih sangat terbatas, dan dibutuhkan lebih banyak data untuk mengonfirmasinya.

Baca juga: Benarkah Terinfeksi Omicron Bisa Bikin Kebal dari Varian Delta?

Di sisi lain, kasus reinfeksi Covid-19 yang tampaknya mengalami peningkatan, mulai menjadi perhatian di kalangan ahli kesehatan di seluruh dunia.

"Angka reinfeksi yang tepat tidak diketahui karena kemungkinan seseorang mengalami infeksi tanpa gejala dan tidak melakukan tes Covid. Reinfeksi banyak ditemukan pada gelombang ketiga," ujar Direktur Pulmonologi, Fortis Memorial Research Institute, Dr Manoj Goel.

Sejak merebaknya virus corona, para peneliti telah melakukan kajian dengan hasil yang berbeda-beda. Misalnya studi pada Oktober 2021 lalu mengungkapkan bahwa kekebalan dapat bertahan selama 3 bulan hingga 5 tahun, setelah sembuh dari Covid-19

Adapun penelitian lainnya menemukan, bahwa kekebalan dapat bertahan selama 8 bulan.

"Itu (kekebalan) bisa berlangsung beberapa bulan hingga satu tahun. Bergantung pada bagaimana sistem imunologis individu bereaksi terhadap virus," ungkap Konsultan Penyakit Dalam di Rumah Sakit Aster RV, Dr S.N. Aravinda dilansir dari Times of India, Selasa (22/2/2022.

Lebih lanjut, Aravinda berkata bahwa virus corona mirip dengan flu, kekebalan alami pada akhirnya akan hilang.

Artinya, seseorang juga dapat mengembangkan kekebalan terhadap satu varian virus, dan masih berisiko terinfeksi dengan varian lainnya.

Baca juga: Beredar Pesan Berantai Resep Obat Herbal untuk Infeksi Omicron, Benarkah Efektif?

Perilaku memengaruhi risiko reinfeksi

Dokter Goel menegaskan, upaya pencegahan agar tidak terpapar Covid-19 sangat berpengaruh pada risiko penularan virus.

"Seseorang yang tidak menjalani protokol kesehatan, mereka yang menunda vaksinasi dan orang-orang dengan gangguan kekebalan seperti orang tua, pasien diabetes, jantung, penyakit paru-paru dan pasien kanker lebih rentan terhadap infeksi ulang Covid-19,” jelas Goel.

Senada dengannya, Aravinda juga mengatakan upaya pencegahan dengan protokol kesehatan yang ketat, di samping vaksinasi Covid-19 penting untuk menekan penyebaran virus.

"Individu paling rentan terhadap infeksi Covid berat jika mereka memiliki penyakit penyerta atau masalah kesehatan mendasar lainnya yang tidak mereka sadari. Selain itu mereka yang tidak mengikuti protokol kesehatan," pungkas Aravinda.

Baca juga: Varian Omicron Lebih Mudah Reinfeksi atau Infeksi Ulang, Begini Penjelasan Ahli

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com