Berpengauh pada Setiap Bagian Tubuh, WHO Peringatkan untuk Mewaspadai Long Covid

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, bahwa efek jangka panjang dari virus corona atau long Covid-19 bisa sangat berbahaya, karena mampu memengaruhi setiap bagian tubuh.

Gejalanya dapat berupa sesak napas hingga penyakit jantung, tapi masih banyak gejala lain yang belum diketahui.

Terkait kemungkinan menderita efek Covid-19 yang lama setelah infeksi Omicron, Badan Kesehatan PBB mencatat kemungkinannya tinggi dibandingkan varian lainnya. Namun, masih diperlukan lebih banyak penelitian mengenai hal tersebut.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Berpotensi Kurangi Risiko Long Covid, Studi Jelaskan

Dikarenakan belum mengetahui gambaran long covid secara lengkap, maka saat ini harus fokus terhadap pengurangan transmisi virus.

Tindakan mencegah infeksi lebih baik dalam hal efek apa pun, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Mengenal long covid

Long covid biasanya didiagnosis beberapa minggu setelah serangan Covid-19. Setiap efek jangka panjang umumnya muncul sekitar 90 hari setelah gejala infeksi awal hilang.

Melansir Live Mint, efek jangka panjangnya bisa bertahan beberapa minggu, bulan, bahkan tahun. Gejala dari efek panjang infeksi Covid-19 dapat memengaruhi organ tubuh tertentu dengan tingkat keparahannya berbeda-beda.

Dituliskan India Today, beberapa gejala infeksi corona yang bertahan lama meliputi kelelahan, kabut otak, sesak napas, kecemasan, dan masalah lainnya.

Meski begitu, beberapa penelitian menunjukkan risiko penyakit jantung sebagai gejala pasca infeksi corona.

Adapun penyakit yang berkepanjangan lebih mungkin terjadi jika seseorang dirawat di rumah sakit karena infeksi corona, tapi penelitian menunjukkan ini terjadi bahkan setelah infeksi ringan.

Baca juga: Ilmuwan Ungkap Risiko Penyakit Jantung Meningkat Setelah Infeksi Covid-19