Banjir Melanda Dieng, BMKG: Dieng Masih Berpotensi Hujan 3 Hari ke Depan

KOMPAS.com- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan agar masyarakat mewaspadai potensi hujan yang berisiko banjir di Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah.

"Wilayah Dieng dan sekitarnya masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat untuk 2-3 hari ke depan," kata Tomi Ilham, Prakirawan BMKG kepada Kompas.com, Kamis (10/2/2022).

Sebelumnya, dilaporkan bahwa kawasan dataran tinggi Dieng dilanda banjir dan tanah longsor dalam beberapa hari di pekan ini.

Kemarin, Rabu (9/2/2022) kondisi banjir dan tanah longsor di Dieng ini terlihat jelas dari beberapa video yang ramai diunggah di berbagai platform media sosial.

Salah satunya seperti yang diunggah oleh akun Instagram @mountnesia pada Kamis (10/2/2022).

Bersamaan dengan postingan banjir dan tanah longsor tersebut disebutkan bahwa longsor terjadi di beberapa titik jalan menuju Dieng, yakni Kalilembu, Kecamatan Kejajat, Wonosobo.

Baca juga: Dieng Diterjang Banjir dan Tanah Longsor, BMKG Jelaskan Penyebabnya

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang, Giyarto dalam hasil analisisnya menyampaikan bahwa penyebab banjir Dieng adalah hujan lebat.

Hujan lebat yang mengguyur dataran tinggi Dieng membuat saluran drainase meluap. Akibatnya sejumlah rumah dan lahan perkebunan terendam banjir.

Berdasarkan catatan UPT pemeliharaan jalan dan irigasi wilayah II Mandiraja, Giyarto mengatakan, analisis meteorologi menunjukkan hujan terjadi dengan curah 147 mm, sementara di Bendung Kalisapi Mandiraja 113 mm.

Giyarto menjelaskan, pemicu hujan lebat yang terjadi adalah peningkatan pembentukan awan cumulonimbus.

Sirkulasi siklonik di perairan utara Australia yang menyebabkan angin didominasi dari arah barat (angin baratan) di wilayah Jawa Tengah.

Kondisi cuaca tersebut menyebabkan hujan lebat yang menyebabkan banjir melanda Dieng. Hujan lebat juga menyebabkan bencana tanah longsir di wilayah ini.

Baca juga: Banjir di Banyak Daerah, Kapan Puncak Musim Hujan Berakhir? Ini Penjelasan BMKG