Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Pria Berkumis dan Berjenggot? Ini Penjelasan Sains

Kompas.com - 08/02/2022, 10:01 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.comRambut bisa tumbuh di berbagai area pada tubuh manusia, termasuk kepala, kaki, tangan, ketiak, hingga wajah. Saat masih usia anak-anak, tidak ada perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan terkait dengan pertumbuhan rambut.

Namun, ketika memasuki usia remaja atau masa pubertas maka mulai tumbuh rambut halus di sekitar wajah laki-laki yang kerap disebut kumis ataupun jenggot, dan tidak dengan anak perempuan.

Lantas, kenapa laki-laki lebih banyak menumbuhkan kumis dan jenggot, sedangkan perempuan tidak?

Untuk menjawab hal tersebut, misteri tubuh manusia membahas penyebab mengapa pria berkumis dan berjenggot berdasarkan penjelasan sains.

Baca juga: Evolusi Jenggot, Selamatkan Pria dari Efek Perkelahian

Penyebab pria berkumis dan berjenggot

Melansir Live Science, Rabu (14/7/2010) sebenarnya, baik pada wanita maupun pria saat masih kecil memiliki bulu-bulu halus bernama rambut vellus.

Pada saat memasuki masa remaja, perubahan hormon androgen yang dimiliki pria dan wanita menyebabkan bulu halus tersebut menghitam dan menebal.

Lantaran tingginya hormon androgen pada pria ,maka pertumbuhan rambut yang terjadi cenderung lebih banyak. Terutama di bagian atas mulut, pipi, hingga dagu.

Selain itu, folikel rambut pada wajah pria secara biologis dapat menghasilkan rambut yang lebih tebal dan lebih gelap. Bahkan, jenggot pria bisa yang sangat tebal dan panjang jika tidak dipangkas secara teratur.

Pada pria, folikel rambut wajah merespons secara agresif terhadap hormon testosteron. Hormon tersebut akan merangsang pertumbuhan rambut dan menjadikannya lebih tebal.

Oleh karena perbedaan hormonal ini lah, maka jenggot atau rambut wajah dapat membedakan dua jenis kelamin manusia.

Baca juga: Studi: Jenggot Tebal Pria Lebih Banyak Kuman Dibanding Bulu Anjing

Karakteristik lain yang bisa membedakan keduanya selain rambut pada wajah ialah ukuran payudara dan pinggul, di mana ukuran payudara lebih besar pada wanita dibandingkan pria. Sedangkan, ukuran pinggul wanita juga lebih lebar.

"Rambut wajah yang (tumbuh) berlebih tidak jarang terjadi pada mamalia, (seperti) singa yang memiliki surai dan banyak primata memiliki rambut wajah," ujar ahli biologi evolusi di University of New South Wales, Prof Rob Brooks diilansir dari SBS, Senin (25/7/2016).

Menurutnya, terdapat dua proses utama yang membentuk evolusi pada jenis kelamin, salah satunya adalah jenggot. Secara teori evolusi, menurut Brooks, jenggot pria dapat menarik perhatian lawan jenis.

Adapun cepat atau lambatnya pertumbuhan rambut seperti jenggot dan kumis pada pria bisa disebabkan karena faktor keturunan. Artinya, apabila anggota keluarga Anda memiliki rambut yang tebal maka keturunan lainnya mungkin akan sama.

Sebaliknya, jika keluarga memiliki riwayat rambut yang cenderung tipis, maka anggota keluarga lainnya pun kemungkinan akan berambut tipis.

Baca juga: Jenggot Bisa Meningkatkan Risiko Terinfeksi Covid-19, Ini Alasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com