Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Jerman Akan Membiakkan Babi Modifikasi sebagai Donor Jantung bagi Manusia

Kompas.com - 07/02/2022, 11:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para ilmuwan di Jerman berencana untuk mengembangbiakkan babi yang telah dimodifikasi secara genetik agar jantungnya dapat didonasikan pada manusia.

Dilansir dari The Guardian, Kamis (3/2/2022), rencana tersebut dilakukan untuk menyusul keberhasilan transplantasi jantung babi pada manusia yang dilakukan di Amerika Serikat beberapa waktu lalu.

Prosedur tersebut merupakan transplantasi jantung babi ke manusia pertama yang ada di dunia.

Ilmuwan dari Ludwig-Maximilians University (LMU) di Munich, Jerman Eckhard Wolf, menjelaskan, timnya ingin menghasilkan spesies babi baru yang dimodifikasi dari babi di Pulau Auckland.

Baca juga: Pertama Kalinya, Pria AS Jalani Transplantasi Jantung Babi, Bagaimana Hasilnya?

Dia menyatakan siap untuk melakukan percobaan transplantasi jantung babi ke manusia di tahun 2025 mendatang.

“Konsep kami adalah melanjutkan dengan model yang lebih sederhana (dari transplantasi jantung babi di AS), yaitu dengan lima modifikasi genetik,” ujar Wolf.

Sebagai ilmuwan, Wolf sudah meneliti transplantasi organ hewan ke manusia yang dikenal sebagai xenotransplantasi selama 20 tahun belakangan.

Dia dan timnya akan menggunakan teknologi kloning pada babi untuk menghasilkan keturunan yang identik secara genetik di masa depan.

"Generasi pertama (babi rekayasa genetika) harus lahir tahun ini, dan jantung mereka akan diuji pada babun sebelum tim meminta persetujuan untuk uji klinis manusia dalam waktu dua atau tiga tahun," papar Wolf.

Nantinya, transplantasi organ babi akan digunakan pada pasien yang didiagnosis mengalami kegagalan fungsi organ dan tidak memiliki pilihan pengobatan lain.

Menurut Yayasan Transplantasi Organ Jerman, daftar pasien yang menunggu ketersediaan organ telah mencapai 8.500 orang. Sehingga, transplantasi organ hewan ke manusia dinilai dapat membantu pasien untuk segera mendapatkan donasi.

Kendati demikian, rencana tersebut telah memicu pro dan kontra dari berbagai pihak di Jerman.

Sekelompok orang bahkan menentang rencana kloning babi tersebut lantaran melanggar hak-hak hewan. Terlebih lagi, eksperimen transplantasi yang dilakukan pada monyet sebelumnya membuat hewan tersebut menderita, kemudian mati.

Pada Februari 2019, terdapat sebuah petisi yang dilakukan kelompok Jerman Doctors Against Animal Experiments dengan menuntut larangan penelitian xenotransplantasi. Petisi tersebut pun telah mengumpulkan lebih dari 57.000 tanda tangan.

Juru Bicara Asosiasi Kesejahteraan Hewan Jerman di Munich, Kristina Berchtold, menyebutkan, praktik mengembangbiakkan babi yang direkayasa secara genetik banyak dipertanyakan.

“Hewan tidak boleh dijadikan sebagai suku cadang bagi manusia. Hewan peliharaan, yang disebut hewan ternak, tiruan atau hewan yang lahir secara alami semuanya memiliki kebutuhan, rasa takut, dan juga hak yang sama (seperti manusia),” ungkapnya.

Baca juga: Ilmuwan Berhasil Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com