Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap Eksoplanet WASP-189b Punya Atmosfer Mirip Bumi

Kompas.com - 31/01/2022, 21:30 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Astronom menemukan hal yang mengejutkan saat melakukan analisis terhadap atmosfer salah satu eksoplanet paling ekstrem yang pernah ditemukan.

Dalam studinya itu, mereka menemukan bahwa eksoplanet bernama WASP-189b memiliki atmosfer yang mirip dengan Bumi.

Mengutip Science Alert, Senin (31/1/2022) temuan ini bermula ketika peneliti untuk pertama kalinya berhasil menyelidiki lapisan atmosfer eksoplanet, yakni WASP-189b.

Peneliti menemukan bahwa atmosfer WASP-189b ternyata lapisan yang berbeda, masing-masing dengan komposisi dan karakteristik kimianya sendiri.

Baca juga: Eksoplanet Baru Ditemukan, Setahun Hanya Berlangsung 8 Jam

Sebelumnya di masa lalu, astronom sering berasumsi bahwa atmosfer planet ekstrasurya hanya memiliki lapisan yang seragam

Namun hasil studi menunjukkan bahwa atmosfer planet gas raksasa tersebut rupanya memiliki struktur tiga dimensi yang kompleks.

WASP-189b yang berjarak sekitar 322 tahun cahaya sendiri merupakan ekstrasurya yang menarik karena mirip dengan Jupiter, tetapi pada orbit yang sangat dekat dengan bintang induknya dan berputar-putar dalam waktu kurang dari 10 hari.

Secara alami planet juga bersuhu sangat panas. Suhu permukaannya sendiri bisa mencapai 3200 derajat Celcius di siang hari, membuat planet ini lebih panas daripada beberapa bintang lainnya.

Peneliti sendiri mengaku tak mengetahui mengapa planet bisa seperti itu. Sebab menurut model pembentukan planet, raksasa gas seperti WASP-189b tak dapat terbentuk sedekat itu dengan bintang induknya.

Jadi mempelajari lebih banyak eksoplanet seperti WASP-189b dapat mengungkap lebih banyak tentang dinamika sistem planet.

Peneliti pun lantas mengukur cahaya yang datang dari bintang induk planet yang melewati atmosfer planet.

Baca juga: WASP-76b, Eksoplanet Ekstrem dengan Hujan Besi dan Suhu 2.000 Derajat Celcius

Menurut Bibiana Prinoth astronom dari Universitas Lund yang memimpin penelitian, gas-gas di atmosfer menyerap sebagian cahaya bintang, mirip dengan ozon yang menyerap sebagian sinar matahari di atmosfer Bumi.

Salah satu petunjuknya adalah jejak titanium oksida pada WASP-189b yang belum pernah terdeteksi di atmosfer eksoplanet sebelumnya.

"Titanium oksida menyerap radiasi gelombang pendek seperti radiasi ultraviolet," kata astrofisikawan Kevin Heng dari University of Bern.

Meski tak akan bepergian ke WASP-189b dalam waktu dekat, penelitian ini menurut peneliti masih memiliki relavansi dengan pencarian kehidupan di luar Bumi.

Ini merupakan tonggak baru dalam menyelidiki atmosfer eksoplanet, di mana kita kemungkinan besar akan melihat tanda-tanda kehidupan alien.

Penelitian dipublikasikan di Nature Astronomy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com