Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Jantung: Gejala, Penyebab, dan Cara Menurunkan Risikonya

Kompas.com - 29/01/2022, 17:30 WIB
Mela Arnani,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gagal jantung merupakan salah satu penyakit kardiovaskular yang dapat mengancam jiwa.

Hasil penelitian "Heart failure across Asia: Same healthcare burden but differences in organization of care" yang dipublikasikan di International Journal of Cardiology menunjukkan bahwa jumlah penderita gagal jantung di Indonesia sebesar lima persen dari total jumlah penduduk, dengan rata-rata usia pasien 58 tahun.

Gagal jantung menyebabkan otot jantung tidak mampu memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan darah dan oksigen pada tubuh, yang membutuhkan penanganan cepat dan tepat.

Baca juga: Kapan Anak Memerlukan Tambahan Suplemen?

Ketua Kelompok Kerja Gagal Jantung Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) dr. Siti Elkana Nauli, SpJP(K), FIHA, FAsCC, FHFA menjelaskan, gagal jantung tidak hanya memakan biaya pengobatan mahal, tapi penderitanya harus mengonsumsi obat jangka panjang, bahkan seumur hidup.

Untuk itu, setiap orang harus memahami dan mewaspadai penyakit ini.

Jantung mempunyai dua pompa yang terbagi di bagian kiri dan kanan, yang berperan memompa darah ke seluruh tubuh.

Kondisi gagal jantung berkaitan dengan berkurangnya kemampuan jantung untuk memompa darah atau berkurangnya kapasitas jantung untuk menerima darah.

“Karena kemampuan untuk memompa darah berkurang, maka volume darah juga akan berkurang. Sehingga membuat jantung tidak mampu memenuhi kebutuhan oksigen untuk tubuh,” kata Nauli dalam webinar Cara Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Kardiovaskular, Sabtu (29/1/2022).

Baca juga: Kenali Tanda Awal Stunting pada Anak

Apa saja gejala gagal jantung?

Nauli memaparkan sejumlah gejala dari gagal jantung, seperti

  • Mudah lelah dan sesak napas
  • Tidur dengan lebih dari satu bantal, penderita gagal jantung cenderung tidur dengan duduk bersandar
  • Tidak selera makan
  • Bengkak pada kedua kaki atau perut
  • Mudah pusing
  • Terbangun tengah malam, merasa sesak seperti tenggelam
  • Batuk kering, yang tidak bisa disembuhkan dengan obat batuk yang dikonsumsi

“Tanda yang tidak disadari mudah pusing, karena gangguan pompa jantung lemah sehingga tidak sampai ke otak,” ujar dia.

Adapun komplikasi dari gagal jantung dapat menyebabkan gagal sirkulasi, gagal ginjal, stroke, aritmia, dan kematian mendadak.

Baca juga: Apa Penyebab Jantung Berdebar Kencang?

Kenapa bisa terkena gagal jantung?

Risiko gagal jantung meningkat pada kondisi hipertensi, penyakit jantung koroner, diabetes, riwayat keluarga dengan kardiomiopati, paparan toksin, penyakit jantung katup, gangguan fungsi tiroid, dan sindrom metabolik.

Beberapa faktor risiko yang membuat seseorang dapat mengalami gagal jantung, seperti

  • Displipidemia
  • Hipertensi
  • Diabetes
  • Merokok
  • Obesitas
  • Kurang aktivitas

Kondisi-kondisi tersebut dapat membuat penyempitan pembuluh darah yang menyebabkan nyeri dada, dan berlanjut ke serangan jantung.

Seseorang yang telah mengalami gagal jantung pertama, ditambah dengan tekanan darah tinggi atau penyakit penyerta lainnya, dapat memperburuk kondisi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com