Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ular Tanah, Salah Satu Ular Berbisa yang Banyak Masuk Rumah

Kompas.com - 28/01/2022, 19:45 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comUlar tanah adalah salah satu jenis ular berbisa yang sering masuk ke rumah. Kenali ular ini dengan baik agar Anda tidak salah langkah jika Anda menemukan ular ini di rumah Anda.

Ular tanah

Ular tanah memiliki nama latin Calloselasma rhodostoma. Ular ini merupakan ular endemi di Asia Tenggara. Ular ini banyak ditemukan di Thailand, Malaysia bagian selatan, dan Pulau Jawa. Ular tanah merupakan ular berbisa yang berbahaya.

Ular ini dikenal dengan nama yang berbeda-beda di wilayah Indonesia. Nama lokal di Indonesia antara lain, bandotan bedor, oray lemah, ular sibug, dan ular edog. Sedangkan dalam Bahasa Inggris dikenal dengan nama Malayan pit viper.

Morfologi ular tanah

Ular tanah adalah ular yang tidak terlalu panjang, namun cenderung agak gemuk. Rata-rata panjang ular tanah adalah 76 sentimeter. Namun, ular betina bisa tumbuh lebih panjang hingga 91 sentimeter.

Sesuai namanya, warna ular tanah sangat mirip dengan warna tanah, yaitu coklat agak kemerahan pada bagian punggungnya. Tubuhnya memiliki corak segitiga besar berwarna coklat tua selang-seling dengan warna kuning pucat. Corak dan warna ini membuat ular tanah mudah berkamuflase di alam, terutama di antara dedaunan kering.

Kepala ular tanah berbentuk khas segitiga, seperti ular berbisa pada umumnya. Selain itu, sisi atas kepalanya tertutup semacam perisai simetris. Moncongnya meruncing dan bibirnya berwarna putih keabuan.

Baca juga: Mengenal Ular Pucuk, Ular yang Banyak Ditemukan di Permukiman

Sifat ular tanah

Ular tanah adalah ular yang memakan mangsanya dengan cara menyergap. Hewan berbisa ini tampak pasif menunggu mangsanya hingga lewat di depannya.
Ular tanah merupakan hewan nokturnal atau aktif di malam hari. Makanannya adalah tikus, kodok, kadal, dan burung.

Ular menggigit mangsa-mangsanya dan bisanya menyebabkan kerusakan organ-organ tubuh. Jika bisa ini mengenai manusia, bahkan bisa ular tanah menyebabkan kematian organ dan berisiko harus diamputasi jika tidak segera diberi serum anti bisa ular. Tingkat kematian akibat gigitan ular tanah mencapai 2 persen dari total kasus.

Serum anti bisa ular adalah salah satu serum anti bisa yang tersedia di Indonesia. Hal ini disebabkan kasus gigitan ular tanah cukup tinggi di Indonesia.

Cara ular tanah berkembang biak

Ular tanah berkembang biak dengan cara ovipar, yaitu bertelur. Telur-telur ular ini akan dijaga oleh ular betina hingga menetas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com