Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal OCD yang Dialami Aliando Syarief, Apa Penyebab dan Faktor Risikonya?

Kompas.com - 28/01/2022, 13:31 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Kabar pesinetron Aliando Syarief mengidap gangguan mental OCD (Obsessive Compulsive Disorder) menyedot perhatian banyak pihak. Belum lama ini, melalui sebuah video, Aliando mengungkapkan gangguan OCD yang dialaminya.

Aliando mengaku gangguan mental yang dialaminya ini, membuatnya sulit melakukan aktivitas sehari-hari.

Melansir Mayoclinic, OCD menampilkan pola pikiran dan ketakutan yang tidak diinginkan (obsesi), yang membuat penderitanya melakukan perilaku berulang (kompulsif).

Obsesi dan kompulsi mengganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan penderitaan yang signifikan.

Pengidap gangguan mental OCD mungkin mencoba untuk mengabaikan atau menghentikan obsesi, tapi ini hanya meningkatkan tekanan dan kecemasan.

Pada akhirnya, penderita merasa terdorong melakukan tindakan kompulsif untuk mencoba meredakan stres.

Lantas, apa itu OCD yang belum lama ini dialami Aliando Syarief?

Dilansir dari laman Psychiatry, Jumat (28/1/2022) penyakit OCD adalah penyakit gangguan mental yang menyebabkan seseorang memiliki pikiran, ide, atau sensasi berulang yang tidak diinginkan (obsesif), hingga membuat mereka melakukan sesuatu secara berulang (kompulsif).

 

Baca juga: Aliando Syarief Mengaku Mengalami OCD, Kondisi Apa Itu?

 

Apa penyebab OCD seperti dialami Aliando Syarief?

Dalam unggahan videonya, Aliando Syarief mengaku didiagnosis mengalami OCD ekstrem. Meskipun belum dipahami seutuhnya, teori utama penyebab gangguan OCD dapat berupa:

  • Biologi

Penyakit OCD mungkin merupakan hasil dari perubahan kimia alami tubuh atau fungsi otak.

Beberapa bukti menunjukkan OCD kemungkinan berhubungan dengan cara otak merespons setoronin, yaitu neurotransmitter yang membantu mengatur suasana hati dan tidur, serta mempunyai banyak fungsi penting lainnya di seluruh tubuh.

  • Genetika

OCD mungkin memiliki komponen genetik, tapi gen spesifik belum diidentifikasi.

  • Keluarga

Ketakutan obsesif dan perilaku kompulsif dapat dipelajari dari melihat anggota keluarga atau secara bertahap dipelajari dari waktu ke waktu. Seseorang yang mempunyai anggota keluarga dekat dengan OCD, mempunyai peluang lebih tinggi untuk juga mengalami kondisi tersebut.

Aliando Syarief didiagnosis OCD ekstrem, bagi penderitanya, penyakit ini secara signifikan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari maupun interaksi sosial.

Baca juga: Suka Bersih-bersih? Awas Gejala OCD!

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com