Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gangguan Tulang Leher Meningkat Selama Pandemi Covid-19, Ini Saran Dokter

Kompas.com - 21/01/2022, 13:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selama pandemi Covid-19, banyak pembatasan kegiatan yang diterapkan oleh pemerintah untuk menekan penyebaran virus, salah satunya adalah kebijakan bekerja dari rumah atau work from home  (WFH).

Akibatnya, sebagian besar pekerja menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar komputer.

Menurut spesialis bedah ortopedi konsultan tulang belakang di Jakarta Spine Clinic (JSC) RS Pondok Indah – Pondok Indah, dr Didik Librianto, Sp.OT (K) kebiasaan tersebut memicu rasa pegal dan nyeri leher bagian belakang terkadang menjalar hingga ke pundak serta punggung.

Baca juga: 6 Fakta Dislokasi Tulang Leher seperti Dialami Laura Anna Pascakecelakaan

Bahkan, Didik mengatakan selama pandemi Covid-19 dia lebih banyak menerima pasien yang mengeluhkan permasalahan di daerah tulang cervical atau tulang belakang leher dan tulang lumbar (tulang belakang bagian bawah).

Hal ini disebabkan karena area tersebut paling banyak mendapatkan tekanan pada saat seseorang beraktivitas di rumah, seperti menggunakan komputer atau gadget dalam durasi yang lama.

"Itu akan menyebabkan pressure pada tulang-tulang belakang kita ketika sedang duduk ataupun mungkin karena salah posisi duduk," ujar Didik dalam webinar, Kamis (20/1/2022).

Dia menjelaskan bahwa permasalahan di leher sering muncul lantaran adanya tekanan yang terus-menerus di area tersebut.

"Tulang leher kita sangat fleksibel dan rentan akan cedera ringan berulang yang lama-lama menyebabkan bantalan yang volumenya kecil mudah sekali cedera," terangnya.

Selain itu, gangguan postur, cedera, infeksi, serta tumor juga bisa mengakibatkan permasalahan di bantalan tulang leher dan menimbulkan rasa nyeri di sekitarnya.

"Bisa juga (disebabkan) kelainan bawaan, sebenaranya kita sudah ada bawaan bahwa tulang leher kita tidak bagus sehingga dari WFH kondisinya bisa memburuk," lanjut dr Didik sambil menjelaskan penyebab meningkatnya kasus sakit leher selama pandemi.

Gejala sakit leher

Gejala sakit leher awal yang bisa membuat otot menjadi lemah di antaranya:

  • Pegal di area leher
  • Leher yang kaku
  • Sakit di leher (lokal atau menjalar)
  • Leher bungkuk
  • Gangguan keseimbangan
  • Kelemahan anggota gerak seperti telapak tangan lemah atau sulit melakukan aktivitas dengan tangan

"Kadang bila sudah berat bisa mengakibatkan gangguan keseimbangan, berjalan seperti sempoyongan, mudah linglung, ataupun sulit buang air kecil maupun buang air besar adalah gejala (gangguan di leher)," paparnya.

Sementara itu, Didik berkata bahwa beberapa keluhan yang sering timbul di leher meliputi:

  • Nyeri aksial yang menjalar di daerah leher, tulang belikat, hingga punggung bagian atas.
  • Radikulopati cervikal atau saraf terjepit di mana nyeri bisa menjalar dari leher, pundak, lalu ke tangan hingga jari-jari.
  • Serta meilopati cervikal yaitu sakit di leher yang menyebabkan tangan terasa lemah.

"Karena kita WFH maka sering terjadi pada saat kita melakukan pekerjaan tidak dalam posisi yang ergonomis, postur leher terlalu menunduk dalam waktu yang lama," kata Didik.

"Akibatnya bantalan di leher yang sudah mengalami beban cukup berat mengalami gangguan, sehingga timbul kelainan yang mungkin kita anggap pegal biasa berakibat menjadi masalah di leher," sambung dia.

Baca juga: Nyeri Leher, dari Penyebab hingga Penanganan

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com