Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/01/2022, 20:45 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Anjing dan kucing tidak hanya memikat dengan tingkah-tingkahnya yang menggemaskan.

Mereka juga kerap menunjukkan perilaku yang membuat setiap orang yang melihatnya kagum karena kecerdasan yang dimiliki hewan berbulu tersebut.

Mengenai hal ini, tak sedikit yang membandingkan tingkat kecerdasan anjing dan kucing untuk mencari hewan mana yang lebih pintar.

Namun, jawaban untuk pertanyaan ini tidak sesederhana yang mungkin dibayangkan kebanyakan orang.

"Peneliti kognisi anjing tidak mempelajari 'kecerdasan' itu sendiri. Kami melihat aspek kognisi yang berbeda," kata Alexandra Horowitz, peneliti senior yang berspesialisasi dalam kognisi anjing di Barnard College, New York, sebagaimana dilansir dari Live Science. 

Baca juga: Studi Temukan Rata-rata Anjing Tahu 89 Kata dan Frasa

Horowitz pun mempertanyakan kebiasaan manusia yang senang membandingkan kecerdasan antar spesies. 

"Dalam bentuknya yang paling sederhana, kucing pintar dalam hal-hal yang perlu dilakukan kucing, dan anjing dalam hal-hal yang dilakukan anjing," tegasnya. 

"Saya rasa sama sekali tidak masuk akal untuk berbicara tentang spesies mana yang relatif 'pintar'".

Brian Hare, profesor antropologi evolusioner di Duke University, sepakat dengan pernyataan Horowitz tersebut.

"Menanyakan apakah anjing lebih pintar dari kucing sama seperti menanyakan apakah palu adalah alat yang lebih baik daripada obeng," ujar Hare.

Baca juga: Kucing Oren Sering Dianggap Pembuat Onar, Ternyata Ini Sifat Aslinya

Ini bukan berarti bahwa pada peneliti perilaku hewan belum mencoba mengukur kecerdasan anjing dan kucing atau, lebih tepatnya, kemampuan kognitif di luar yang dibutuhkan mereka untuk bertahan hidup.

Kristyn Vitale, asisten profesor kesehatan dan perilaku hewan di Unity College, Maine, mengatakan bahwa kecerdasan hewan biasanya dibagi menjadi tiga bidang besar.

Tiga bidang tersebut adalah kemampuan memecahkan masalah, pembentukan konsep (kemampuan untuk membentuk konsep umum dari pengalaman konkret yang spesifik), dan kecerdasan sosial.

Vitale utamanya mempelajari kucing dan fokusnya saat ini adalah kehidupan batin kucing yang berkisar pada kecerdasan sosial.

Kucing seringkali distereotipkan sebagai penyendiri dan tidak tertarik pada manusia, padahal kucing sebenarnya memiliki tingkat kecerdasan sosial yang tinggi. "Seringkali pada tingkat yang sama dengan anjing," katanya.

Baca juga: 7 Ras Anjing Langka yang Jarang Diketahui

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com