Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pertama Florona Ditemukan di Israel, Ahli Jelaskan Efeknya pada Tubuh

Kompas.com - 03/01/2022, 17:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Infeksi ganda Covid-19 dan influenza atau disebut dengan florona baru-baru ini diidentifikasi di Israel. Laporan tersebut pertama kali diberitakan oleh media Arab News melalui unggahan di Twitter pada Kamis (30/12/2021) lalu.

#Israel mencatat kasus pertama penyakit #florona, infeksi ganda #COVID19 dan influenza,” tulis Arab News.

Melansir Newsweek, Minggu (2/1/2022) kasus pertama florona itu dialami seorang ibu hamil yang kini tengah dirawat di Rabin Medical Center.

Baca juga: Ramai Delmicron, Apa Benar Varian Baru Covid-19?

Menurut Direktur Departemen Ginekologi Rabin Medical Center, Profesor Arnon Vizhnitser, wanita tersebut dinyatakan positif Covid-19 dan influenza setibanya di rumah sakit.

Kementerian Kesehatan Israel saat ini sedang mempelajari lebih dalam tentang temuan tersebut untuk mencari tahu apakah florona dapat menyebabkan penyakit serius.

Terkait hal itu, ahli biologi molekuler, Ahmad Utomo menegaskan bahwa florona bukan gabungan penyakit maupun varian baru dari virus corona.

Dia menjelaskan, florona adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi seseorang yang terpapar dua virus, yakni SARS-CoV-2 dan virus influenza. Kondisi ini dapat terjadi di negara dengan empat musim.

Sementara, Indonesia telah memasuki pancaroba, maka insiden flu bersamaan dengan infeksi Covid-19 juga sangat mungkin terjadi.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) beberapa waktu lalu mulai mengajukan laboratorium untuk menyiapkan tes panel.

"Jadi tidak hanya tes Covid tapi juga tes mendeteksi virus flu. Tujuannya, kalau nanti ada orang punya gejala gangguan pernapasan dan demam, akan diuji keduanya yaitu keberadaan Covid dan juga keberadaan virus influenza," ujar Ahmad saat dihubungi Kompas.com, Senin (3/1/2021).

Jika hasil laboratorium ditemukan virus influenza, tetapi tidak ditemukan virus corona maka perawatannya pun akan dilakukan seperti flu biasa.

Namun, ketika diuji hasilnya positif Covid-19 dengan penyakit flu, artinya penanganannya pun akan berbeda.

Berpotensi menyerang sistem imun

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djoerban ikut mengomentari kemunculan florona di akun Twitter-nya.

Senada dengan Ahmad, Prof Zubairi juga menyatakan bahwa florona bukanlah varian baru Covid-19. Kemudian, dia menuliskan florona terindikasi merusak sistem kekebalan tubuh.

Yedioth Ahronoth mengatakan perempuan itu tidak divaksinasi. Terindikasi merusak sistem kekebalan. Sedang dipelajari lebih lanjut,” tulisnya.

Soal itu, Ahmad menjelaskan bahwa faktanya virus influenza memang dapat menyebabkan flu, sedangkan Covid-19 mengakibatkan inflamasi, peradangan, serta komplikasi pada sistem pernapasan.

"Secara umum memang imune system dia terganggu, karena ini juga bukan istilah medis yang baku. Bahkan WHO tidak mengeluarkan statement resmi, tapi memang di negara 4 musim keberadaan Covid bisa mengganggu, karena kalau di Amerika misalnya orang bisa meninggal karena flu," kata Ahmad.

Di sisi lain, Indonesia juga masih memiliki masalah flu. Menurutnya sulit untuk membedakan antara flu dan Covid, terlebih dengan adanya varian Omicron. 

Baca juga: Pentingnya Vaksinasi Influenza untuk Cegah Flu di Tengah Pandemi Covid-19

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com