Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omicron Masih Mengintai, WHO Ingatkan Masyarakat Dunia untuk Tidak Berkumpul Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Kompas.com - 23/12/2021, 11:01 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta masyarakat dunia untuk tidak berkumpul selama libur Natal dan tahun baru (Nataru) termasuk membatalkan rencana liburan. Alasannya, varian Omicron masih mengintai dan berpotensi tingkatkan kasus Covid-19.

Hal tersebut disampaikan direktur jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Dia juga memperingatkan, bahwa bahwa perayaan selama libur Nataru di banyak tempat akan meningkatkan kasus Covid-19 yang akan membuat sistem kesehatan kewalahan, bahkan kasus kematian diprediksi akan melonjak.

“Lebih baik acara yang dibatalkan daripada nyawa yang batal,” ujar Tedros seperti dilansir dari The Guardian, Selasa (21/12/2021).

Lebih lanjut, Tedros mengatakan varian Omicron lebih cepat menyebar dibandingkan varian Delta. Selain itu, varian B.1.1.529 ini juga diduga dapat menginfeksi orang yang sudah divaksinasi lengkap, maupun penyintas Covid-19.

Meski laporan awal menyebut varian Omicron lebih ringan daripada varian sebelumnya, kepala ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan menepis hal tersebut.

Sebab, varian virus baru ini justru berhasil menghindari beberapa respons imun dari vaksin khususnya pada orang yang imunitasnya rendah. Artinya, program vaksin booster yang telah dilakukan di beberapa negara harus menargetkan kelompok rentan.

Baca juga: Varian Omicron Lebih Cepat Menular Dibandingkan Varian Delta, Ini Kata WHO

Varian Omicron masih mengintai di tengah lonjakan kasus Covid-19 yang dilaporkan beberapa negara.

Studi yang dilakukan tim peneliti dari Imperial College London menunjukkan, bahwa orang yang pernah terinfeksi Covid-19 berisiko lima kali lebih tinggi terinfeksi ulang akibat varian Omicron.

Para peneliti juga mengungkapkan, virus Omicron tidak menunjukkan tanda-tanda lebih ringan daripada varian Delta.

Pejabat WHO mengatakan, bahwa vaksinasi Covid-19 lengkap dapat membentuk kekebalan yang bisa mencegah infeksi dan keparahan penyakit virus corona varian apa pun, termasuk Covid varian Omicron.

“Meskipun kami melihat adanya penurunan antibodi penetral, hampir semua analisis awal menunjukkan kekebalan melalui sel-T tetap utuh, itulah yang benar-benar kita butuhkan,” papar pakar dari WHO, Abdi Mahamud.

Mengingat masih ada sedikit data terkait pengobatan untuk varian Omicron, Dr Tedros menekankan pandemi dapat berakhir pada tahun 2022 dengan syarat bahwa 70 persen populasi di setiap negara telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 pada pertengahan tahun depan.

Baca juga: WHO: Varian Omicron Dilaporkan Sudah Menyebar di 77 Negara

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com