KOMPAS.com - Tumbuhan lumut sering dijumpai di tempat yang lembap. Ia menyerupai beludru berwarna hijau karena mengandung klorofil.
Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan darat (terrestrial) yang pertama dan termasuk tumbuhan peralihan, yakni dari tumbuhan talus ke tumbuhan kormus yang memiliki akar, batang dan daun sejati.
Tumbuhan lumut belum memiliki akar, batang, dan daun sejati. Akar tumbuhan lumut berupa rizoid (akar semu). Rizoid berfungsi sebagai alat untuk melekatkan diri pada substrat atau tempat melekat dan menyerap air serta zat-zat hara.
Tumbuhan lumut mengalami pergiliran keturunan antara generasi sporofit (generasi yang menghasilkan spora) dan generasi gametofit (generasi yang menghasilkan sel kelamin/gamet). Pergiliran keturunan yang dialami lumut disebut metagenesis. Adapun tumbuhan lumut yang sering ditemui adalah lumut generasi gametofit.
Dilansir dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut adalah ciri-ciri tumbuhan lumut:
Baca juga: Fakta-fakta Alga, Protista Mirip Tumbuhan
Tumbuhan lumut ada yang berbentuk tumbuhan kecil dan tegak, misalnya lumut daun (Bryopsida), ada yang berbentuk lembaran, misalnya lumut hati (Hepaticopsida).
Tumbuhan lumut yang kecil memiliki tinggi 1-2cm, sedangkan tumbuhan lumut yang besar dengan tinggi sekitar 20 cm.
Tumbuhan lumut yang kecil berdiri tegak dan mempunyai rizoid, batang, serta daun, namun tidak memiliki organ pengangkut pada organ tubuhnya.
Rizoid adalah struktur menyerupai rambut atau benang-benang yang berfungsi untuk melekatkan tubuh pada tempat tumbuhnya dan menyerap air serta garam-garam mineral.
Batang dan daun tumbuhan lumut tidak memiliki pembuluh angkut floem dan xilem. Air diserap oleh rizoid secara imbibisi kemudian diedarkan ke seluruh bagian tubuh melalui proses difusi.
Baca juga: Jenis-jenis Gerak Tropisme Tumbuhan
Sel-sel penyusun tubuhnya memiliki dinding sel yang terdiri dari selulose. Tumbuhan lumut tidak memiliki sistem pembuluh pengangkut yang khusus untuk mengangkut air dan mineral, pendistribusian air dan mineral terjadi secara difusi.
Daun tumbuhan lumut umumnya tipis, tersusun atas beberapa lapis sel. Pada ujung batang terdapat titik tumbuh yang mengakibatkan tumbuhan lumut tumbuh memanjang dan tidak mengalami pertumbuhan membesar.
Tumbuhan lumut mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) antara generasi gametofit dan sporofit. Gametofit adalah bentuk tumbuhan lumut yang tampak berwarna hijau berbentuk lembaran dan membentuk alat kelamin (gametangium) yang menghasilkan gamet (sel kelamin).
Alat kelamin jantan (anteridium) menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoid), sedangkan alat kelamin betina (arkegonium) menghasilkan sel kelamin betina (ovum).
Tumbuhan lumut yang memiliki anteridium sekaligus arkegonium yang disebut berumah satu atau homotalus. Sementara itu, tumbuhan lumut yang hanya memiliki anteridium atau archegonium saja disebut berumah dua atau heterotalus.
Baca juga: 7 Cara Tumbuhan Mempertahankan Diri
Sporofit adalah bentuk tumbuhan lumut yang menghasilkan spora. Sporofit tumbuh menumpang pada gametofit yang hijau menyerupai daun.
Sporofit ada yang berwarna kecoklatan, kekuningan, kemerahan. Bentuk sporofit ada yang seperti terompet atau seperti kapsul yang bertangkai panjang. Sporofit mendapatkan air, mineral serta zat makanan dari gametofit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.