Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Perubahan Iklim Tercatat pada Cangkang Kerang

Kompas.com - 15/12/2021, 14:03 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kerang selancar kecil berwarna pucat ternyata menyimpan petunjuk masa lalu Bumi di cangkangnya.

Lewat kerang-kerang yang sering dikonsumsi peradaban kuno ini, peneliti akhirnya mampu merekonstruksi iklim dan fluktuasinya yang terjadi 3000 tahun lalu.

Untuk pertama kalinya peneliti mampu mengidentifikasi suhu laut bulanan, bahkan mingguan yang tercatat dalam cangkang kerang tersebut.

Baca juga: Bagaimana Cara Kerang Berkembang Biak dan Menumbuhkan Cangkang?

Dalam studi yang dipublikasikan di Chemical Geology itu, Warner dan rekan-rekannya berfokus pada pelacakan fenomena iklim yang memengaruhi sebagian besar dunia atau disebut El Nino Southern Oscillation (ENSO).

Fase hangat itu ditandai dengan suhu laut yang lebih hangat dari biasanya, peningkatan curah hujan, dan lebih banyak badai tropis dan badai di Amerika Selatan.

Studi sendiri dilakukan di Peru utara yang merupakan salah satu daerah yang paling terkena dampak ENSO.

Air dingin dan dalam di lepas pantai Peru menjadikannya salah satu tempat penangkapan ikan paling produktif di unia. Namun ketika peristiwa ENSO terjadi, itu mengakibatkan kematian ikan.

Untuk menangkap suhu permukaan laut dari berbagai fase ENSO, peneliti mengumpulkan 18 kerang selancar dari spesies Donax obesulus.

Seperti lingkaran pohon, kerang juga membuat lapisan di cangkangnya saat mereka tumbuh.

Warner kemudian mengebor sepanjang cangkang untuk mengumpulkan sampel pada setiap interval waktu selama masa hidup kerang untuk mendapatkan gambaran suhu laut saat cangkang tumbuh.

"Menggunakan hubungan antara kimia cangkang dan suhu laut, kami menemukan Donax obesulus dapat merekam suhu permukaan laut dengan cukup baik. Dengan informasi ini, kami dapat merekonstruksi suhu dan iklim di masa lalu," ungkap Warner.

Warner juga berkolaborasi dengan Aleksa Alaica, arkeolog dari University of Alberta untuk menganalisis Donax obesulus di sebuah situs arkeologi di Lembah Jequetepeque di Peru utara.

Mereka menemukana bahwa cangkang kerang lebih besar selama periode ENSO, sehingga ukuran cangkang dapat digunakan sebagai representasi paleoklimatologi.

Baca juga: Pelajari Fungsinya, Ahli Bunyikan Cangkang Kerang Berusia 18.000 Tahun untuk Pertama Kali

Mereka juga menemukan praktik pengelolaan perikanan di situs arkeologi di Lembah Jequetepeque di Peru utara.

Peneliti menyebut, bahwa orang-orang yang tinggal di situs tersebut lebih suka memanen kerang individu yang lebih besar.

Tak berhenti sampai sini, Warner juga tengah merekonstruksi iklim masa lalu menggunakan cangkang kerang yang dikumpulkan di situs arkeologi lain seperti Caylán di Lembah Nepeña di utara-tengah Peru yang ditempati sekitar 2.200-2.600 tahun yang lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com