Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persiapkan Manusia ke Mars, NASA Lacak Dua Penjelajah di Antartika

Kompas.com - 15/12/2021, 10:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mars menjadi salah satu planet tujuan eksplorasi manusia. Berbagai hal dilakukan untuk mempersiapkan perjalanan menuju Planet Merah itu.

Seperti yang dilakukan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), melacak dua penjelajah yang tengah melakukan misi di Antartika.

NASA melacak dua penjelajah dalam perjalanan 3.650 kilometer melintasi Antarika, untuk mempelajari lebih lanjut tentang kemampuan manusia bertahan hidup di Mars.

Baca juga: Penguin Langka dari Antartika Ini Tersasar sampai Selandia Baru

Dalam misi bernama Chasing the Light tersebut, dua penjelajah Inggris Justin Packshaw dan Jamie Facer Childs melintasi Antartika selama 80 hari.

Tak hanya itu, penjelajah juga menantang suhu beku dan angin katabatic hingga mencapai kecepatan 320 km/jam.

"Sama seperti kondisi ekstrem yang ditemukan di planet-planet di Tata Surya kita, Antartika memiliki lingkungan keras yang berguna untuk berbagai penelitian manusia dan biologi," menurut situs misi Chasing the Light.

Misi Justin dan Jamie juga akan memungkinkan para ilmuwan untuk mengamati kisah ilmiah langka tentang kemampuan beradaptasi manusia yang pada akhirnya berkontribusi untuk eksplorasi ruang angkasa.

Mengutip Live Science, Selasa (14/12/2021) pelacakan dua penjelajah dilakukan dengan mengumpulkan data dari perangkat pintar yang dikenakan mereka.

Penjelajah juga membawa dua kereta luncur seberat 200 kilogram yang tak hanya membawa makanan dan peralatan mereka, tetapi juga sampel darah, air liur, urin, dan kotoran yang mereka ambil saat perjalanan.

Baca juga: Kebakaran Hutan Pernah Landa Antartika 75 Juta Tahun Lalu, Ini Buktinya

Penjelajah juga mendapatkan tugas untuk mengumpulkan data lingkungan seperti tingkat es, radiasi dan kecepatan angin.

Pasalnya, satelit tak mengorbit langsung di atas kutub selatan sehingga pengukuran yang mereka lakukan dapat memberikan wawasan penting tentang perubahan iklim.

Sementara NASA juga menguji kemampuan para penjelajah untuk memperkirakan jarak secara visual, yang seringkali tidak dapat diandalkan ketika manusia ditempatkan di lingkungan asing.

Perjalanan pasangan ini awalnya lebih lama, dengan perjalanan tambahan ke wilayah bernama "Pole of Inaccessibility" yang merupakan bagian tersulit benua untuk dijangkau. Namun akhirnya rute tersebut dipersingkat, setelah terhalang angin dan salju.

Baca juga: Di Kawah Israel yang Berbatu, 6 Astronot Simulasikan Hidup di Mars

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com