Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Hal yang Harus Dilakukan Orangtua Sebelum Anak Divaksin Covid-19

Kompas.com - 12/12/2021, 20:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Pada tanggal 2 November 2021, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah merilis rekomendasi pembaruan terkait pemberian vaksin Covid-19 (Coronavac) untuk anak-anak usia 6 tahun ke atas.

Pembaruan ini terkait dengan dikeluarkannya izin penggunaan dalam keadaan darurat (EUA) vaksin Coronavac produksi Sinovac untuk anak berusia 6 - 11 tahun oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta telah dimulainya pembelajaran tatap muka di berbagai wilayah di Indonesia.

Dilansir dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), menyatakan, rekomendasi terbaru ini dikeluarkan mengingat anak-anak juga dapat tertular atau menularkan virus corona dari dan ke orang dewasa di sekitarnya, meski tidak menunjukkan gejala.

Berdasarkan rekomendasi IDAI, vaksin COVID-19 Coronavac diberikan pada anak usia 6 tahun ke atas dengan cara intramuskular dosis 3ug (0,5 ml) sebanyak dua kali pemberian dengan jarak dosis pertama ke dosis kedua yaitu 4 minggu.

Baca juga: Perlu 3 Dosis Vaksin untuk Lindungi Diri dari Varian Omicron

Persiapan sebelum vaksinasi anak

Selain merencanakan waktu dan lokasi untuk anak menerima vaksin Covid-19, orangtua juga dapat mulai mempersiapkannya dengan berbicara kepada anak mengenai vaksin Covid-19.

“Anda dapat mulai berbicara dengan anak Anda tentang vaksin yang akan datang mungkin sekitar satu minggu sebelumnya,” kata Mary Rumple CCLS, CEIM, spesialis anak di University of Michigan Health CS Mott Children, sebagaimana dilansir dari Michigan Health.

Rumple mengatakan, mungkin beberapa anak memerlukan lebih banyak atau lebih sedikit waktu untuk mempersiapkannya. Yang paling penting adalah orangtua tidak lupa memberi tahu mereka sebelumnya untuk menghindari reaksi negatif.

Berdasarkan rekomendasi Rumple, berikut adalah 3 hal yang harus dilakukan orangtua sebelum anak divaksin Covid-19.

Baca juga: Vaksin Booster Covid-19 Rencananya Dimulai 1 Januari 2022

1. Tanyakan perasaan anak mengenai vaksinasi Covid-19

Mulailah percakapan dengan pertanyaan. Anak mungkin tidak menawarkan pikiran atau perasaan mereka tanpa diminta, dan ini memberi orangtua kesempatan untuk mendengar apa yang mungkin sudah diketahui anak tentang vaksin.

Kemudian, yang paling penting, dengarkan apa yang anak katakan tanpa menghakimi. Jangan melontarkan pernyataan seperti "jarum itu menakutkan" atau menggunakan frasa seperti, "Ini bukan masalah besar. Kamu akan baik-baik saja."

Hal ini mungkin tampak seperti orangtua mencoba meyakinkan anak, tetapi, itu mungkin membuat anak berpikir bahwa perasaan mereka salah. Dengarkan anak dan coba tanggapi dengan mengakui perasaan mereka.

“Validasi perasaan dan buat rencana agar anak Anda merasa didukung," kata Rumple.

Takut jarum atau vaksin adalah normal pada usia berapa pun. Biarkan anak mengekspresikan perasaan mereka bahkan jika mereka marah, sedih, atau menangis.

Baca juga: Hasil Lab, 3 Dosis Vaksin Pfizer Ampuh Lawan Varian Omicron

Mereka akan lebih terbuka terhadap dukungan orangtua jika perasaan mereka didengar. Selama percakapan, penting untuk tetap tenang. Jika merasa cemas, anak juga akan merasa cemas.

2. Berikan informasi yang detail

Berikan informasi detail mengenai vaksinasi ini sehingga anak dapat memvisualisasikan pengalaman sebelumnya. Pikirkan tentang apa yang akan mereka lihat, dengar, dan rasakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com