Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Lalat Lakukan Ketika Hinggap di Makanan?

Kompas.com - 01/12/2021, 11:00 WIB
The Conversation,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Oleh: Ravindra Palavalli-Nettimi dan Jamie Theobald

BAYANGKAN, kamu sedang piknik dan ingin memakan sandwich. Tiba-tiba seekor lalat terbang di hadapanmu, dibantu dengan matanya yang banyak dan antenanya, ia hinggap di atas makananmu. Ia berhasil lolos dari pukulanmu, mendarat di sandwich dan kemudian seperti muntah di atasnya!

Ini mungkin tampak menjijikkan, tapi lalat memang memuntahkan makanan yang ia cerna, atau meludahkannya ke atas makananmu.

Sebagian besar dari lebih dari 110.000 spesies lalat yang diketahui manusia tidak memiliki gigi, jadi mereka tidak dapat mengunyah makanannya yang padat. Mulut mereka seperti sedotan spons.

Begitu mereka mendarat di makananmu, mereka perlu mengeluarkan cairan pencernaan untuk mencairkan makanan menjadi sup yang sudah dicerna dan bisa mereka telan. Singkatnya, beberapa lalat menjalani diet cair.

Baca juga: Serba-serbi Hewan, Lalat Buah Lebih Agresif Saat Lapar

Untuk memasukkan lebih banyak makanan ke dalam perut mereka, beberapa lalat mencoba mengurangi cairan yang telah mereka makan. Mereka memuntahkan makanan ke dalam gelembung muntah untuk mengurangi sedikit. Setelah sebagian air menguap mereka dapat menelan makanan yang lebih pekat ini.

Manusia tidak perlu meludah dan memuntahkan sesuatu seperti ini untuk mendapatkan nutrisi dari makanan. Tapi kamu menghasilkan cairan pencernaan dalam air liurmu, enzim yang disebut amilase, yang mencerna sandwich saat kamu mengunyah.

Amilase memecah pati yang tidak memiliki rasa, menjadi gula sederhana seperti glukosa. Itu sebabnya roti semakin manis bila kamu mengunyahnya semakin lama.

Apakah kamu tahu bahwa lalat dapat merasakan makanannya tanpa menggunakan mulut mereka? Saat mereka hinggap, mereka akan menggunakan reseptor pada kaki mereka untuk mendeteksi apakah mereka berdiri di atas sesuatu bernutrisi.

Kamu juga pasti menyadari bahwa lalat menggosokkan kedua tangannya, seperti orang yang mempersiapkan dirinya untuk melahap makanan.

Hal ini disebut sebagai grooming (mempersiapkan diri) – lalat membersihkan dirinya sendiri, dan aktivitas itu juga membersihkan sensor pengecap pada bulu dan rambutnya yang terletak di atas kakinya agar dapat mengetahui makanan macam apa yang ia hinggapi.

Baca juga: Larva Lalat Hijau dan Tanaman Ini Jadi Pakan Ikan Alternatif, Studi Jelaskan

Perlukah kamu membuang makanan yang sudah dihinggapi lalat?

Saat seekor lalat hinggap di sandwichmu, yakinlah bukan hanya makananmu yang ia hinggapi seharian itu. Lalat kerap hinggap di hal-hal menjijikkan, seperti tempat sampah atau makanan yang membusuk, yang penuh dengan mikroba.

Kuman dapat naik ke lalat, dan jika lalat hinggap cukup lama, kuman itu akan ikut tertempel ke makananmu. Ini jauh lebih berbahaya daripada air liur mereka karena beberapa mikroba dapat menyebabkan penyakit, seperti kolera dan tifus.

Tetapi jika lalat tidak bertahan lebih lama dari beberapa detik, kemungkinan perpindahan mikroba rendah, dan makananmu mungkin baik-baik saja.

Untuk menjaga makananmu agar tidak dihinggapi serangga, kamu harus terus menutup makananmu. Bila rumahmu dipenuhi dengan lalat, kamu bisa menggunakan perangkap sederhana untuk menyingkirkan mereka. Tanaman pemakan daging juga dapat memakan lalat dan membantu kita mengendalikan populasi serangga ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com