Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berusia 41.500 Tahun, Ini Perhiasan Tertua yang Ditemukan di Eurasia

Kompas.com - 28/11/2021, 11:02 WIB
Monika Novena,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Arkeolog di Polandia telah menemukan sisa-sisa liontin berusia 41.500 tahun yang terbuat dari gading mammoth serta dihiasi dengan bekas tusukan.

Peneliti menyebut bahwa perhiasan tersebut merupakan perhiasaan tertua yang pernah dibuat oleh manusia modern di Eurasia.

Liontin itu ditemukan selama penggalian arkeologis yang dilakukan di Gua Stajnia, Polandia pada 2010. Namun peneliti baru melakukan analisis radiokarbon baru-baru ini dan memperkirakan jika perhiasaan berasal dari 41.500 tahun yang lalu.

Baca juga: Zaman Hidupnya Homo Sapiens dan Ditemukannya di Indonesia

"Dekorasi pada liontin termasuk 50 tusukan yang tak beraturan dan dua lubang lengkap. Ini adalah perhiasaan tertua yang diketahui di Eurasia yang menetapkan waktu baru untuk tradisi yang berhubungan dengan penyebaran Homo sapiens modern di Eropa," tulis peneliti dalam studi mereka.

Peneliti juga mencatat bahwa setiap tusukan yang terdapat di liontin bisa jadi mewakili perburuan hewan yang sukses dilakukan atau siklus bulan dan matahari.

Mengutip Live Science, Sabtu (27/11/2021) liontin itu kemungkinan dikenakan di leher seseorang namun pemimpin peneliti Sahra Talamo, tak dapat memastikan siapa pemakainya.

Para peneliti mencatat bahwa liontin itu dibuat pada saat manusia modern secara anatomis pertama kali mengembangkan perhiasan dan bentuk perhiasan tubuh lainnya di seluruh dunia.

Namun mengapa manusia mulai menggunakan perhiasan masih menjadi misteri yang coba dipahami oleh para peneliti.

"Ini adalah pertanyaan yang menarik. Tetapi saat ini kami tak bisa berkata banyak. Kami tak tahu perubahan seperti apa yang mereka hadapi dan membuat Homo sapiens membentuk objek yang begitu indah," kata Talamo.

Selain liontin, peneliti rupanya juga menemukan penusuk atau alat yang digunakan untuk membuat pola pada liontin. Alat tersebut ditemukan di dekat sisa-sisa liontin pada tahun 2010.

Baca juga: Dijinakkan di Eurasia, Bagaimana Anjing Migrasi ke Seluruh Dunia?

Penusuk terbuat dari tulang kuda dan berasal dari waktu yang sama dengan liontin.

Gua Stajnia telah menjadi salah satu titil penemuan arkeologi. Penggalian di sana dari tahun 2006 hingga 2010 berhasil menemukan sejumlah sisa-sisa Neanderthal serta kumpulan besar sisa-sisa hewan stepa tundra dan artefak dari Paleolitik atau Zaman Batu.

Penelitian dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com