Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap Kemampuan Otak Gurita, Seperti Apa?

Kompas.com - 24/11/2021, 09:01 WIB
Monika Novena,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Gurita dikenal sebagai Cephalopoda dengan kecerdasannya dan kepiawaiannya dalam melarikan diri.

Berbagai penelitian dilakukan untuk mengetahui seluk beluk hewan unik tersebut. Dan kini, peneliti dari University of Queensland berhasil mengungkap kemampuan otak gurita tersebut.

Dalam studinya, Dr Weng-Sung Chung dari University of Queensland Brain Institute mempelajari empat spesies gurita menggunakan teknik MRI yang menghasilkan gambar 3D rinci untuk membandingkan struktur otak mereka yang unik.

Berikut fakta unik gurita yang ditemukan.

Baca juga: 10 Fakta Menakjubkan Gurita, dari Suka Bermain hingga Pandai Mengingat

Ia mengungkapkan bahwa otak gurita bervariasi, tergantung di mana hewan tersebut hidup, aktif, dan berinteraksi dengan hewan lain juga.

"Gurita adalah ahli kamuflase, mampu menyelesaikan tugas-tugas kompleks dan kemampuan kognitif mereka dikatakan mendekati beberapa mamalia kecil," ungkap Dr. Chung, seperti dikutip dari Phys, Selasa (23/11/2021).

Tim peneliti melakukan studi terhadap empat spesies gurita, termasuk gurita laut dalam, spesies nokturnal solier, dan dua jenis gurita penghuni terumbu yang aktif di siang hari.

Peneliti menemukan, gurita yang ditemukan di perairan dalam memiliki otak yang halus seperti hewan berkantung dan hewan pengerat. Hal itu membuatnya cocok untuk kecepatan hidupnya yang lama dan interaksi yang terbatas dengan hewan lain.

Sementara gurita karang memiliki otak jauh lebih besar dengan beberapa sifat yang mirip dengan primata, disesuaikan untuk tugas visual yang kompleks dan interaksi sosial di lingkungan yang sibuk dan terang.

Gurita karang juga memiliki beberapa perilaku yang sangat kompleks yang tak diketahui pada gurita lain.

"Misalnya, perburuan kolaboratif dengan ikan karang. Di mana gurita biasanya memimpin dan trout karang bergabung secara aktif mencari mangsa atau secara opotunistik menyambar organisme kecil yang dikeluarkan oleh gurita," papar Dr.Chung.

Kemampuan untuk menerima dan menanggapi gerakan antara spesies yang berbeda sebagai bagian dari perburuan kolaboratif menunjukkan bahwa spesies gurita memiliki kemampuan kognitif yang kompleks.

Baca juga: Temuan Baru, Gurita Betina Suka Lempar Lumpur dan Cangkang ke Pejantan

Selain itu peneliti juga mengungkapkan perbedaan struktur otak antar spesies berkaitan dengan ukuran area permukaan otak, dengan area permukaan yang lebih besar menunjukkan sistem saraf yang lebih kompleks dan peningkatan kemampuan kognitif.

Temuan ini pun membuka pintu untuk pemahaman yang lebih baik tentang kompleksitas dan evolusi gurita.

Penelitian dipublikasikan di Current Biology.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com