Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/11/2021, 21:01 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Sumber CNN

KOMPAS.com - Salah satu cara yang dinilai efektif dalam menurunkan berat badan adalah diet 5:2, di mana Anda bisa makan apa yang Anda inginkan (secukupnya) selama lima hari per minggu dan membatasi asupan kalori pada dua hari lainnya dalam seminggu.

Pola makan ini termasuk dalam diet intermiten, yaitu pola makan dengan batasan waktu.

Sebelumnya, beberapa penelitian menunjukkan puasa intermiten tidak lebih baik daripada diet konvensional untuk menurunkan berat badan jangka panjang, namun jenis eksperimen lain mengisyaratkan manfaat signifikan yang terkait dengan waktu makan yang dibatasi - termasuk manfaat kesehatan dari puasa.

Baca juga: 4 Cara Terbaik Menurunkan Berat Badan di Usia 40 Tahun

Melansir CNN, sebuah studi baru yang dipimpin oleh para peneliti dari Queen Mary University of London di Inggris mengungkap mengapa beberapa orang lebih menyukai diet 5:2 daripada pendekatan lain.

“Kami menemukan, meskipun diet 5:2 tidak lebih unggul dari pendekatan tradisional untuk menurunkan berat badan, pengguna lebih menyukai pendekatan ini karena lebih sederhana dan lebih menarik," kata Katie Myers Smith, psikolog kesehatan dan peneliti senior di Queen Mary University of London.

Dalam studi yang telah diterbitkan di jurnal ilmiah PLOS ONE, tim mempelajari 300 orang dewasa dengan obesitas, yang masing-masing secara acak diminta menjalani salah satu dari tiga jenis intervensi penurunan berat badan yang berbeda.

Para peserta mengikuti rejimen 5:2 atau pendekatan yang lebih konvensional untuk menurunkan berat badan, yang menekankan makan lebih banyak sayuran dan makanan gandum, memotong makanan tinggi gula dan lemak, makan porsi yang lebih kecil dan olahraga.

Sebanyak 100 peserta (sepertiga dari seluruh kelompok) masuk dalam grup konvensional, di mana mereka diberikan saran manajemen berat badan konvensional dalam satu sesi dengan seorang pembimbing, yang memberikan materi tertulis yang menjelaskan hal-hal seperti kontrol porsi, membuat buku harian makanan, dan tips tentang cara menghindari jajanan yang tidak perlu.

Kelompok kedua yang juga terdiri dari 100 peserta, disebut kelompok 'membantu diri sendiri', memiliki sesi yang berbeda, di mana mereka disarankan tentang cara mengikuti diet 5:2 selama percobaan, dan diberikan selebaran yang menjelaskan contoh makanan, kemudian diberikan dukungan secara online, tetapi dibiarkan mencoba diet sendiri tanpa banyak bantuan tambahan.

Sementara 100 peserta terakhir atau disebut support group, menerima saran dan dokumentasi serupa tentang cara mengikuti diet 5:2, tetapi juga terdaftar dalam serangkaian sesi dukungan kelompok yang berlangsung selama enam minggu, yang bertujuan untuk membantu mereka mendiskusikan pengalaman mereka tentang diet, berkonsultasi pada pembimbing, dan sebagainya.

Baca juga: Makanan Terbaik untuk Sarapan yang Bantu Menurunkan Berat Badan

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com