Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kucing Merah, Hewan Langka dari Pulau Kalimantan

Kompas.com - 20/11/2021, 13:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com – Kucing merah (Catopuma badia) merupakan hewan endemik Pulau Kalimantan yang termasuk kelompok satwa langka.

Sebelumnya, kucing yang dikenal dengan nama kucing merah Kalimantan ini dianggap sebagai bentuk yang sama dari kucing emas Asia (Catopuma temminckii).

Namun, pengujian genetik telah membuktikan bahwa kucing merah adalah spesies unik yang berbeda dengan kucing emas Asia.

Fakta-fakta kucing merah

Dilansir dari International Society of Endangered Cats (ISEC) Canada, berikut adalah fakta-fakta tentang kucing merah yang menarik untuk diketahui:

1. Ciri fisik kucing merah

Sesuai dengan namanya, kucing merah memiliki bulu berwarna merah kastanye yang gelap dan berbintik samar.

Baca juga: 6 Fakta Kucing Bengal, Kucing dengan Insting Predator yang Kuat

Kucing merah mempunyai kepala yang pendek dan bulat dengan warna coklat keabu-abuan. Di setiap sudut matanya terdapat dua garis gelap serta bagian belakang kepala memiliki tanda gelap berbentuk “M”.

Ekornya yang panjang dan runcing mempunyai garis kekuningan di bagian bawahnya, sementara ujung ekornya berwarna putih bersih.

Ukuran kucing merah hampir sama dengan kucing rumahan yang besar. Beratnya antara 3 hingga 4 kg dengan panjang sekitar 92 cm (termasuk panjang ekor).

2. Persebaran kucing merah

Sebagai hewan endemik, kucing merah hanya ditemukan di Pulau Kalimantan dan tampaknya tersebar luas di pulau itu.

Daerah berhutan yang luas di Pulau Kalimantan dianggap sebagai habitat yang cocok untuk kucing merah.

Baca juga: 5 Fakta Kucing Sphynx, Kucing Tanpa Bulu yang Suka Berteman

Hutan dataran rendah dan dataran tinggi menjadi habitat penting bagi kucing merah, sedangkan hutan pegunungan dan rawan yang lebih rendah dianggap kurang cocok, namun bisa menjadi koridor satwa liar.

Sementara itu, habitat non-hutan, seperti perkebunan kelapa sawit, tidak cocok ditinggali oleh kucing merah.

3. Konservasi

Di luar kawasan lindung, hilangnya habitat akibat penebangan liar dan perkebunan kelapa sawit adalah ancaman bagi kelangsungan hidup kucing merah.

Kucing merah sangat bergantung pada hutan dan tutupan hutan di Kalimantan. Jika laju deforestasi saat ini terus berlanjut, diperkirakan populasi kucing merah akan semakin berkurang.

Selain itu, para pemburu satwa liar yang melakukan penangkapan secara ilegal untuk pasar kulit dan hewan peliharaan juga menjadi ancaman yang berbahaya.

Penegakan hukum sangat dibutuhkan untuk menghentikan perdagangan satwa liar dan langka sehingga tidak semakin banyak spesies hewan yang terancam punah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com