Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidup dengan Cangkang, Bagaimana Siput Mendapatkannya?

Kompas.com - 27/10/2021, 20:05 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Siput adalah gastropoda, hewan bertubuh lunak yang menggunakan perut untuk berjalan, dan merupakan bagian dari filum Mollusca.

Hampir sebanyak 100.000 spesies moluska hidup dengan cangkang, termasuk siput.

Namun, bagaimana siput mendapatkan cangkangnya?

Melansir Science ABC, Rabu (27/10/2021), siput dan moluska lainnya membuat cangkangnya sendiri melalui proses yang disebut biomineralisasi.

Baca juga: Spesies Siput Baru Ditemukan, Namanya Terinspirasi Aktivis Greta Thunberg

Perlu diketahui, biomineralisasi adalah proses yang dilakukan oleh organisme hidup untuk menghasilkan mineral yang bertujuan untuk mengeraskan jaringan tubuh mereka.

Kelenjar cangkang yang dimiliki siput akan mengeluarkan matriks organ protein, karbohidrat, dan lipid yang berfungsi sebagai dasar bagian mineral kerang dari cangkang.

Adapun mineral cangkang tersebut terbuat dari kalsium karbonat.

Berbeda dengan susunan tulang mamalia, cangkang moluska dapat memiliki kandungan mineral atau kalsium karbonat dengan jumlah sekitar 95 sampai 99 persen dari keseluruhan berat cangkang.

Sisanya, yaitu hanya sekitar 1 sampai 5 persen, terdiri dari bahan organik. Itulah mengapa cangkang siput bisa menjadi batu secara biologis.

Selain siput, terdapat beberapa moluska bercangkang lainnya yang terkenal, yaitu tiram, kerang, nautilus, dan chiton.

Sedangkan, contoh moluska yang tidak bercangkang atau yang bisa juga disebut dengan siput ukuran besar namun tidak bercangkang adalah cumi-cumi dan gurita.

Baca juga: Kamasutra Satwa: Punya 2 Kelamin Sekaligus, Bagaimana Siput Kawin?

Sementara itu, moluska memiliki kebiasaan unik dengan cenderung bias fisik ke arah kanan, seperti kebanyakan manusia yang tidak kidal, dikutip dari Smithsonian Magazine.

Hal ini membuat mereka berputar searah jarum jam, yang membuat proses pembentukan cangkang juga berputar mengikuti arah gerak mereka.

Kendati demikian, terdapat mutasi yang menghasilkan moluska kidal yang cangkangnya berputar berlawanan dengan jarum jam, meskipun sangat jarang.

Cangkang siput yang melingkar ini memiliki pusat gravitasi yang rendah, membuatnya cukup efisien untuk dibawa ke mana pun untuk melindungi pemiliknya dari pemangsa.

Tidak hanya itu, bagi siput laut atau jenis moluska laut, cangkang juga berguna untuk melindungi mereka dari pasang surut dan gelombang air laut.

Mereka akan tinggal bersama cangkang sepanjang hidup dan tidak pernah berhenti untuk menumbuhkan cangkang, walaupun jumlahnya bertambah sedikit seiring usia yang bertambah tua.

"Sepertinya setiap cangkang adalah autobiografi siput," ujar Jerry Harasewych, Kurator Emeritus di National Museum of Natural History.

Baca juga: Spesies Siput ini Lolos dari Kebakaran Hutan Australia, Kok Bisa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com