KOMPAS.com - Berbagai perilaku menyimpang yang dilakukan anak dan remaja terus meningkat. Beberapa diantaranya adalah conduct disorder, kenakalan, dan kriminalitas remaja, seperti tawuran dan pembunuhan.
Melansir Jurnal Psikologi Tabularasa, perilaku menyimpang pada remaja menjadi faktor risiko munculnya kepribadian psikopat di fase lanjut kehidupan remaja tersebut.
Psikopat adalah gangguan kepribadian antisosial. Penderita psikopat terus menerus melakukan perilaku antisosial, tidak menghiraukan dan melanggar hak orang lain dan aturan yang berlaku.
Diagnosis psikopat bisa diberikan kepada orang berusia 18 tahun ke atas. Fase psikopat paling buruk biasanya terjadi pada usia remaja akhir sampai usia 20-an. Namun, tendensi untuk menjadi psikopat biasanya sudah bisa dilihat sejak usia 11 tahun.
Umumnya, anak yang memiliki kecenderungan menjadi psikopat akan menunjukkan conduct disorder. Conduct disorder adalah gangguan perilaku yang mengabaikan aturan atau norma dasar yang berlaku.
Baca juga: Untuk Semua Orangtua, Pola Asuh Salah Bakal Picu Anak Jadi Psikopat
Dilansir dari Healthline, berikut adalah gejala dari psikopat:
Gangguan kepribadian tidak bisa diobati hanya pengobatan. Psikopat harus diobati dengan kombinasi psikoterapi dan obat-obatan.
Psikiater akan membantu pasien untuk memahami kondisinya dan dampaknya bagi hidup mereka dan orang di sekitar mereka. Sedangkan obat-obatan biasanya akan membantu meredakan gejala pendamping seperti kecemasan, depresi, atau agresi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.