Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fungsi Air Ketuban, Salah Satunya Melindungi Janin

Kompas.com - 07/10/2021, 19:31 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com – Selaput pembukus embrio, salah satunya, adalah amnion atau air ketuban yang mempunyai fungsi melindungi janin selama masa kehailan.

Saat berada di dalam kandungan, bayi mengapung di air ketuban. Jumlah air ketuban paling banyak pada usia kehamilan 34 minggu, yakni rata-rata 800 mL.

Air ketuban terus bergerak atau bersirkulasi saat bayi menelan dan “menghirup” cairan, dan kemudian melepaskannya.

Dilansir dari Medline Plus, terlalu banyak air ketuban dapat menyebabkan polihidramnion. Kondisi ini dapat terjadi pada kehamilan kembar, anomali kongenital, atau diabetes gestasional.

Sementara itu, terlalu sedikit air ketuban menyebabkan oligohidramnion. Kondisi ini dapat terjadi pada akhir kehamilan, saat ketuban pecah, disfungsi plasenta, atau kelainan janin.

Baca juga: Bolehkah Wanita Hamil Mengonsumsi MSG?

Fungsi air ketuban

Tak hanya melindungi janin, air ketuban juga memiliki fungsi-fungsi lainnya. Dilansir dari Medical News Today, berikut adalah fungsi air ketuban:

1. Melindungi janin: Air ketuban melindungi janin dari tekanan luar dan bertindak sebagai perekam kejut.

2. Mengontrol suhu: Air ketuban melindungi bayi dan menjaganya agar tetap hangan dengan mempertahan suhu.

3. Mengendalikan infeksi: Air ketuban mengandung antibodi sehingga mampu membantu mengendalikan infeksi.

4. Membantu perkembangan paru-paru dan sistem pencernaan: Dengan bernapas dan menelan air ketuban, bayi berlatih menggunakan otot-otot sistem ini saat mereka tumbuh.

Baca juga: Sulit Hamil, Bisa Jadi Pria yang Alami Infertilitas

5. Membantu perkembangan otot dan tulang: Saat bayi mengapung di dalam kantung ketuban, ia bebas untuk bergerak sehingga otot dan tulangnya dapat berkembang dengan baik.

6. Sebagai pelumas: Air ketuban mencegah bagian tubuh, seperti jari tangan dan jari kaki, tumbuh bersama.

7. Mencegah tali pusat tertekan: Air ketuban di dalam rahim mencegah tali pusat tertekan. Tali pusat ini bertugas mengangkut makanan dan oksigen dari plasenta ke janin.

Saat ketuban pecah, kantung ketuban akan robek. Air ketuban yang terkandung di dalamnya pun keluar melalui serviks dan vagina.

Ketuban biasanya pecah menjelang akhir kala satu persalinan. Hanya sekitar 15 persen ketuban peceh di awal persalinan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com