KOMPAS.com - Penyakit jantung tidak hanya bisa terjadi pada orang tua atau lansia saja. Tetapi saat ini, orang muda di bawah usia 40 tahun juga sangat berisiko mengidap penyakit ini akibat banyak faktor penyebabnya.
Penyakit jantung juga merupakan penyakit nomor dua paling mematikan setelah stroke di Indonesia, dan 1 dari 5 orang berusia kurang dari 40 tahun sudah terkena penyakit jantung.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr Sebastian Andi Manurung SpJP, FIHA mengatakan, jantung merupakan organ tubuh yang selalu bekerja tanpa henti memompa darah setiap hari.
Jantung memiliki ukuran sebesar 2 kepalan tangan, berdetak sebanyak 100.000 kali per menit dan 35.000.000 kali dalam setahun.
Baca juga: 3 Cara Mencegah Penyakit Jantung Selama Masa Pandemi
Bahkan setiap menitnya, jantung bisa memompa darah 5-6 liter, dan memompa darah 7.500 liter per hari.
Namun, jika tidak menjaga kesehatan dengan baik, risiko penyakit jantung dapat menghampiri bahkan diusia muda.
Orang yang mengalami serangan jantung biasanya akan merasakan nyeri dada tengah-kiri seperti tertindih, panas dan ditusuk.
Jantung yang dipaksa bekerja lebih berat, sehingga akan muncul sesak nafas, atau berdebar bahkan bisa membuat pingsan.
Andi menambahkan, ada banyak faktor penyebab risiko penyakit jantung pada orang yang berusia muda atau di bawah 40 tahun.
Faktor yang mendasari hal ini bisa terjadi adalah lifestyle atau kebiasaan hidup selama pandemi. Di antaranya sebagai berikut:
1. Kurangnya aktivitas fisik
Faktor penyebab penyakit jantung pada usia muda adalah kurangnya aktivitas saat ini dan asupan kalori tidak seimbang.
"Hal ini juga dipermudahnya dengan dapat order apapun melalui handphone, cukup duduk di rumah. Hal ini menyebabkan makanan yang kita makan tidak balance," kata Andi dalam diskusi Motion Webinar Temu Teman Motion, bersama MS SLIM bertajuk Menjaga Jantung yang Baik, Sabtu (25/9/2021).