Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Badak Sedunia, Ini Spesies Badak yang Hidup di Indonesia

Kompas.com - 22/09/2021, 15:30 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Tanggal 22 September 2021 diperingati sebagai Hari Badak Sedunia. Hari Badak Sedunia ini pertama kali dirayakan pada tahun 2010 dan digagas oleh WWF Afrika Selatan.

Spesies badak yang dilindungi

Hari Badak Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan lima spesies badak yang terancam punah. Lima spesies badak tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Badak Sumatera
  2. Badak Jawa
  3. Badak India
  4. Badak putih
  5. Badak hitam

Dari kelima badak tersebut, dua diantaranya hidup di Indonesia, yaitu badak Sumatera dan badak Jawa.

Baca juga: Peneliti Akhirnya Berhasil Ungkap Sejarah Evolusi Badak

Badak Sumatera

Badak Sumatera memiliki nama latin Dicerorhinus sumatrensis. Badak ini merupakan satu-satunya badak Asia yang memiliki dua cula.

Badak ini memiliki beberapa ciri fisik yang khas, diantaranya memiliki bulu terbanyak dibandingkan spesies badak lain. Oleh karena itu, badak Sumatera sering juga disebut hairy rhino. Namun, berdasarkan ukuran badannya, badak Sumatera merupakan badak terkecil di dunia.

Badak Sumatera terancam punah akibat adanya penyempitan habitat, penyakit menular, dan perburuan liar.

Saat ini, badak Sumatera menyandang status critically endanger atau kritis dalam Red List IUCN. Artinya, hanya satu tahap lagi badak akan mengalami kepunahan. Diperkirakan populasinya sudah kurang dari 80 ekor.

Badak Jawa

Badak Jawa memiliki nama latin Rhinocheross sondaicus. Badak Jawa hanya memiliki cula satu. Bahkan, yang memiliki cula hanya badan jantan saja. Badak betinanya hanya memiliki cula yang kecil atau tidak memiliki cula sama sekali.

Badak Jawa juga masuk ke dalam Red List IUCN dengan status critically endanger atau kritis. Badak Jawa ini pernah hidup di gunung-gunung di Jawa Barat.

Saat ini populasi badak Jawa terkonsentrasi di Taman Nasional Ujung Kulon dengan populasi diperkirakan sekitar 75 ekor. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), KLHK, Wiratno menyatakan bahwa kelahiran Badak Jawa di TNUK ini merupakan salah satu contoh keberhasilan upaya perlindungan penuh badak jawa dan habitatnya di Taman Nasional Ujung Kulon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com