Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Volta Menemukan Baterai pada Tahun 1779, Listrik Dihasilkan dari 2 Logam Ditumpuk

Kompas.com - 14/09/2021, 16:02 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Alessandro Volta merupakan seorang fisikawan Italia yang berhasil menemukan baterai pada tahun 1779. Penemuan baterai modern miliknya berawal dari ide menumpuk dua jenis logam, dengan cara inilah listrik dapat dihasilkan.

Idenya yakni, listrik dapat dihasilkan hanya dengan menumpuk lapisan atau cakram logam seng dan perak secara bergantian dalam bak air asin yang memungkinkan arus listrik mengalir.

Temuan ini pun yang menandai awal penemuan baterai pertama, yang disebutnya sebagai organ listrik buatan, perangkat yang dijelaskan dalam artikel Volta tentang listrik pada tahun 1800, dilansir dari artikel The Great Courses Daily, Rabu (14/9/2021).

Di mana Alessandro Volta dilahirkan?

Kendati lebih dikenal dengan nama Alessandro Volta, penemu baterai modern ini memiliki nama lengkap yang cukup panjang, yakni Conte Alessandro Giuseppe Antonio Anastasio Volta.

Volta dilahirkan pada 18 Februari 1745, di sebuah kota kecil Como, Lombardy, yang berada di wilayah utara Italia, dikutip dari Britannica.

Baca juga: ISS Buang 2,9 Ton Baterai, Jadi Sampah Antariksa Paling Masif

 

Sebelum menemukan baterai pada tahun 1779, Alessandro Volta menjadi profesor fisika di Royal School of Como pada tahun 1774.

Pada tahun 1775, minatnya pada listrik membawanya untuk meningkatkan elektroforus, alat yang digunakan untuk menghasilkan listrik statis.

Dia menemukan dan mengisolasi gas metana pada tahun 1776. Tiga tahun kemudian dia diangkat menjadi ketua fisika di Universitas Pavia.

Bagaimana cara Volta menemukan baterai?

Penemuan baterai oleh Alessandro Volta menandai titik balik ilmu kelistrikan, meskipun percobaan pertamanya tidak dilakukan pada sistem fisik anorganik, melainkan pada tubuh manusia dan hewan.

Percobaan uniknya adalah dengan mencoba efek listrik pada lidahnya dan mengatakan bahwa jika dua elektroda dioleskan ke lidah, maka akan menimbulkan rasa pahit yang aneh.

Rasa sakit dan kejang juga bisa terjadi ketika elektroda dipasang pada bagian tubuh lain selain lidah, yang mungkin dianggap berbahaya jika dilakukan saat ini.

Namun ternyata, perjalanan Volta menemukan baterai pada tahun 1779 tidaklah sesingkat itu, dari berbagai eksperimen, hingga akhirnya percobaan dua logam yang ditumpuknya dapat menghasilkan arus listrik.

Baca juga: Siswa SMA 2 Wonosobo Ciptakan Pengisi Baterai Ponsel Tanpa Listrik

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com