Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karakterisik Bunga Rafflesia, Tidak Sama dengan Bunga Bangkai

Kompas.com - 13/09/2021, 09:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com – Bunga rafflesia merupakan salah satu kekayaan flora Indonesia yang unik dan langka.

Diperkirakan terdapat 27 spesies bunga rafflesia dan 17 spesies di antaranya berada di Indonesia.

Jenis bunga rafflesia yang paling terkenal dalah Rafflesia arnoldii yang dapat tumbuh dengan diamater lebih dari 1 meter dan berat mencapai 10 kg.

Selain bentuk dan ukurannya, keunikan lain dari bunga rafflesia adalah bau busuk yang dikeluarkannya.

Namun, hal ini membuat banyak orang mengira bahwa bunga rafflesia sama dengan bunga bangkai suweg raksasa (Amorphophallus titanum).

Baca juga: Bunga Rafflesia Terbesar Sedunia Mekar di Sumatera

Bunga bangkai suweg juga mengeluarkan bau busuk seperti bangkai, tetapi ia merupakan jenis yang berbeda dari bunga rafflesia.

Dilansir dari National Geographic Indonesia, bunga rafflesia memiliki bentuk yang lebar, sedangkan bunga bangkai suweg memiliki bunga yang tinggi dan memanjang.

Salah kaprah lain tentang bunga rafflesia adalah anggapan bahwa bunga ini merupakan tumbuhan predator yang memangsa serangga.

Perlu diketahui bahwa bau yang dikeluarkan bunga rafflesia mampu memikat serangga yang akan melakukan penyerbukan antara benang sari dan putik.

Sementara itu, tumbuhan yang mengeluarkan bau untuk menarik perhatian serangga agar terperangkap di dalamnya adalah tumbuhan kantong semar.

Baca juga: Bunga Bangkai Langka Asli Indonesia Mekar di Kebun Raya Bogor

Para ahli mengatakan, persentase pembuahan bunga rafflesia sangat kecil. Pasalnya, bunga rafflesia jantan dan betina sangat jarang mekar dalam waktu bersamaan.

Terlebih lagi, usia bunga rafflesia hanya 5-7 hari sebelum layu dan mati sehingga ia membutuhkan bantuan serangga untuk penyerbukan.

Fakta lain tentang bunga rafflesia adalah tumbuhan ini termasuk tumbuhan parasit yang menempel pada inangnya, yakni sejenis tumbuhan merambat tetrastigma.

Rafflesia tidak bisa berfotosintesis seperti tumbuhan pada umumnya karena tidak mempunyai daun, akar, dan tangkai.

Jika inangnya mati, rafflesia juga akan mati. Saat menjadi parasit pada inangnya, rafflesia akan menyerap unsur organik dan anorganik melalui haustorium atau sejenis akar dari jaringan inangnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com