Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Makan Alpukat Sehari Bantu Mengurangi Lemak Perut

Kompas.com - 06/09/2021, 21:50 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah studi baru dari University of Illinois Urbana-Champaign dan kolaborator mengungkap, makan sebuah alpukat sehari bisa membantu mendistribusikan lemak perut pada wanita ke arah yang lebih sehat.

Sebanyak 105 orang dewasa dengan kelebihan berat badan dan obesitas berpartisipasi dalam uji coba terkontrol secara acak yang menyediakan satu kali makan sehari selama 12 minggu.

Wanita yang mengonsumsi alpukat sebagai bagian dari makanan sehari-hari mereka, mengalami pengurangan lemak perut visceral yang lebih dalam.

Baca juga: 5 Manfaat Buah Alpukat yang Telah Terbukti Secara Ilmiah

Melansir Medical Xpress, penelitian yang dipimpin oleh Naiman Khan, seorang profesor kinesiologi dan kesehatan masyarakat Illinois ini didanai oleh Hass Avocado Board dan telah diterbitkan dalam Journal of Nutrition.

Khan mengatakan, tujuan penelitian ini bukanlah penurunan berat badan. Menurutnya, para peneliti tertarik untuk memahami apa yang dilakukan alpukat terhadap cara individu menyimpan lemak tubuh mereka. Apalagi, lokasi lemak dalam tubuh memainkan peran penting dalam kesehatan.

Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa ada dua jenis lemak di perut, yaitu lemak yang menumpuk tepat di bawah kulit, yang disebut lemak subkutan, dan lemak yang menumpuk lebih dalam di perut, yang dikenal sebagai lemak visceral, yang mengelilingi organ dalam.

“Individu dengan proporsi yang lebih tinggi dengan lemak visceral yang lebih dalam cenderung berisiko lebih tinggi terkena diabetes. Jadi kami tertarik untuk menentukan, apakah rasio lemak subkutan terhadap lemak visceral berubah dengan konsumsi alpukat," kata Khan.

Para peserta dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok menerima makanan yang mengandung alpukat segar, sementara kelompok lain menerima makanan yang memiliki bahan yang hampir sama dan kalori yang serupa, tetapi tidak mengandung alpukat.

Pada awal dan akhir dari 12 minggu, para peneliti mengukur lemak perut peserta dan toleransi glukosa mereka, ukuran metabolism, dan penanda diabetes.

Partisipan wanita yang mengonsumsi alpukat sehari sebagai bagian dari makanan mereka mengalami pengurangan lemak perut visceral – lemak yang sulit ditargetkan terkait dengan risiko penyakit yang lebih tinggi.

Baca juga: Ahli: Selain Buruk untuk Jantung, Lemak Perut Juga Bikin Otak Menyusut

Ilustrasi lemak perut berlebih.FREEPIK/JCOMP Ilustrasi lemak perut berlebih.

Selain itu, mereka juga mengalami pengurangan rasio lemak visceral terhadap lemak subkutan, yang mana ini menunjukkan redistribusi lemak dari organ.

Namun, tampaknya ini hanya terjadi pada wanita, karena distribusi lemak pada pria tidak berubah.

Sementara, baik pria maupun wanita tidak mengalami perbaikan dalam toleransi glukosa.

"Konsumsi harian alpukat tidak mengubah toleransi glukosa, apa yang kami pelajari adalah bahwa pola diet yang menyertakan alpukat setiap hari memengaruhi cara individu menyimpan lemak tubuh dengan cara yang bermanfaat bagi kesehatan mereka. Tetapi, manfaatnya terutama pada wanita," kata Khan.

Baca juga: Salah Mengira Wasabi sebagai Alpukat, Wanita Ini Terkena Disfungsi Jantung

Para peneliti berharap dapat melakukan studi lanjutan, untuk melihat penanda tambahan kesehatan usus dan kesehatan fisik untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang efek metabolisme dari konsumsi alpukat, serta menentukan apakah perbedaannya tetap berada di antara kedua jenis kelamin.

Richard Mackenzie, seorang profesor metabolisme manusia di University of Roehampton di London dan rekan penulis penelitian mengatakan, penelitian ini tidak hanya menyoroti manfaat dari konsumsi alpukat setiap hari pada berbagai jenis distribusi lemak lintas jenis kelamin, tetapi juga memberi dasar peneliti untuk melakukan pekerjaan lebih lanjut memahami dampak penuh alpukat pada lemak tubuh dan kesehatan.

"Dengan melakukan penelitian lebih lanjut, kami akan dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang tipe orang seperti apa yang paling diuntungkan dari mengonsumsi alpukat dan memberikan data berharga bagi penasihat perawatan kesehatan untuk memberikan panduan kepada pasien, tentang cara mengurangi penyimpanan lemak dan potensi bahaya diabetes," kata Mackenzie.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com