Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foto Gerhana Bulan Astronom Indonesia Menangi Kontes Astrofotografi Internasional

Kompas.com - 01/09/2021, 19:03 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Fase gerhana bulan diabadikan dengan epik dalam foto yang diambil astronom asal Indonesia yang berhasil memenangi kontes astrofotografi internasional belum lama ini.

Foto tersebut diambil oleh Muhammad Rayhan, Astronom Planetarium dan Observatorium Jakarta.

Keindahan fenomena gerhana bulan yang diabadikannya diikutkan dalam ajang Astrophotography Contest 2021 yang diselenggarakan oleh International Astronomical Union, Office of Astronomy for Education (IAU OAE).

Foto yang menunjukkan fase gerhana bulan tersebut berhasil meraih juara kedua untuk kategori Total Lunar Eclipse, yang diberi judul The Eclipse Between Us.

Menurut Rayhan, saat dihubungi Kompas.com, Senin (30/8/2021), foto bukan hanya berbicara terkait keindahan, tetapi juga perlu memerhatikan teknik di dalamnya.

Baca juga: Apa Itu Gerhana Bulan dan Bagaimana Proses Terjadinya?

 

 

Seperti fotografi pada objek lain, astrofotografi juga memiliki teknik tertentu guna mendapatkan hasil yang terbaik terlebih untuk keperluan perlombaan, yang tercermin dari foto astronomi yang diambilnya saat mengabadikan fase gerhana bulan total.

"Perlu dipastikan bahwa kamera tidak bergerak dan tersentuh selama proses pengambilan foto," ujar Rayhan.

Sementara untuk alat yang diperlukan, salah satu karya astrofotografinya yang diambil pada 31 Januari 2018 saat fenomena gerhana bulan total, ia menggunakan kamera DSLR Nikon D5200 dengan Lensa Wide Tokina AT-X Pro 11-16 milimeter yang dipasang di atas tripod.

"Saya arahkan kamera ke arah gerhana dengan komposisi saya dan istri saya di sisi-sisinya." tambah Rayhan.

 

Dalam mengambil foto fase gerhana bulan total yang ia ikutkan dalam kontes astrofotografi internasional itu, Rayhan mengatakan bahwa ia menggunakan remote intervalometer untuk memotret sequence secara otomatis.

Baca juga: Gerhana Bulan Total, Kenapa Berwarna Merah dan Disebut Super Blood Moon?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com