Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/08/2021, 08:05 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Sebagian orang pasti pernah mengalami bab cair. Anda pasti bertanya-tanya kenapa bab cair. Berikut jawabannya.

Bab cair disebut juga dengan diare atau gastroenteritis. Biasanya seseorang yang mengalaminya akan merasakan sakit perut dan perlu pergi ke kamar mandi lebih dari tiga kali sehari.

Biasanya, bab cair akan disertai gejala lain seperti mual, muntah, kehilangan nafsu makan, hingga perut terasa melilit.

Pada sebagian besar kasus, diare akan sembuh sendiri dalam beberapa hari tanpa perawatan. Sebagian lagi mungkin bertahan lebih lama dan membutuhkan perawatan.

Namun, walau terdengar penyakit biasa, gastroenteritis ini berpotensi menyebabkan dehidrasi dan malabsopsi yang berbahaya dan bisa mengancam jiwa. Oleh karena itu penting mengetahui penyebab diare agar bisa tahu penanganan yang tepat.

Baca juga: Ini Obat Diare yang Ampuh dan Perawatan Ketika Diare Menyerang

Dilansir dari Very Well Health, berikut tiga alasan kenapa bab cair.

Virus

Terdapat beberapa jenis virus yang bisa menyerang usus. Sayangnya, saat ini belum ada obat khusus yang bisa mengobati gastroenteritis akibat virus. Berikut beberapa jenis virus yang bisa menyebabkan diare:

  1. Rotavirus. Ini merupakan penyebab paling umum diare di seluruh dunia, bahkan menjadi 40 persen penyebab diare pada anak. Berita baiknya, di Indonesia telah tersedia vaksin rotavirus untuk anak agar tidak terkena virus ini.
  2. Norovirus. Virus ini juga banyak menyerang manusia, terutama anak-anak.
  3. Astrovirus. Astrovirus menyebabkan diare pada anak dan orang dewasa dengan sistem imun yang lemah.
  4. Adenovirus. Ini merupakan virus yang bisa menyebabkan diare ringan hingga dua minggu.

Bakteri

Bakteri juga merupakan salah satu penyebab yang membuat diare. Biasanya bakteri bisa memicu gastroenteritis melalui makanan yang kurang bersih atau kurang matang.
Beberapa bakteri yang umum menyebabkan diare antara lain E. coli, camplylobacter, salmonella, shigella, dan C. difficile. Sebagian bisa diobati dengan antibiotik, sebagian tidak merespons jika diberikan antibiotik.

Parasit

Parasit banyak menjadi masalah kesehatan di negara berpenghasilan sedang dan rendah. Biasanya, parasit dikaitkan dengan kesulitan akses air bersih dan sanitasi yang buruk.
Berikut adalah beberapa jenis parasit yang menyebabkan diare.

  1. Cryptosporidiosis. Parasit ini sangat kuat karena memiliki cangkang yang melindungi mereka bahkan dari cairan sekuat disinfektan. Kasusnya ditemukan pada anak yang menggunakan popok sekali pakai atau orang yang meminum air sungai atau danau yang terkontaminasi.
  2. Cyclosporiasis. Ini bisa menular akibat meminum air yang terkontaminasi. Jika tidak dirawat, gejalanya bisa bertahan hingga lebih dari sebulan.
  3. Giardia. Karakteristik utama yang membedakan infeksi parasit ini adalah feses yang berbau gas sulfur.

Baca juga: Diare Bisa Jadi Gejala Covid-19, Begini Kata Peneliti

Penyebab lainnya

Selain penyakit infeksius, terdapat beberapa kondisi medis yang bisa menyebabkan feses cair. Contohnya adalah intoleran laktosa, penyakit celiac, dan irritable bowel diseases.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com