Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deteksi Covid-19 Lebih Awal Melalui Sampel Air Limbah, Kok Bisa?

Kompas.com - 12/08/2021, 07:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Para peneliti meyakini, orang yang yang terinfeksi virus corona SARS-CoV-2, penyebab Covid-19, bisa terdeteksi lebih awal melalui tinja. Deteksi awal melalui sampel air limbah dapat mengurangi penyebaran Covid-19.

Para peneliti di Fakultas Kedokteran University of California San Diego, sejak musim panas 2020, telah menyaring air limbah dari gedung kampus untuk mencari tanda-tanda virus corona.

Hal ini dilakukan dengan pemikiran bahwa virus corona yang keluar dari limbah tinja tersebut dapat membantu mencegah wabah.

Dilansir dari Medical Xpress, Kamis (12/8/2021), sekarang, para peneliti ini telah memiliki data pendukung dari skrining terhadap virus SARS-CoV-2 dalam air limbah.

Tim menunjukkan bahwa mereka dapat mendeteksi, bahkan satu orang yang terinfeksi tanpa gejala Covid-19, yang tinggal atau bekerja di gedung besar.

Baca juga: Berpotensi Menyebar Melalui Air Limbah, Mamalia Laut Terancam Covid-19

 

Deteksi awal dari air limbah yang positif Covid-19, dapat memberi informasi lebih dini kepada para penghuni gedung, sehingga hal ini dapat meningkatkan tingkat pengujian atau tes Covid-19 hingga 13 kali lipat.

Setelah seorang penghuni dinyatakan positif Covid-19, isolasi dan pelacakan kontak akan membantu mencegah penyebaran virus corona lebih lanjut.

Menurut para peneliti, pendekatan ini memungkinkan deteksi awal Covid-19 hingga 85 persen kasus Covid-19 di kampus.

Mereka melaporkan studi ini dalam mSystems edisi 10 Agustus 2021. Dengan kata lain, sampel air limbah yang diuji positif Covid-19 sebelum sebagian besar diagnosis kasus setiap orang atau secara individual.

"Kampus-kampus universitas mendapat manfaat dari pengawasan air limbah sebagai sarana (deteksi awal) untuk mencegah wabah Covid-19, karena mereka penuh dengan populasi yang sebagian besar tanpa gejala, dan merupakan titik potensial untuk penularan yang memerlukan pengujian diagnostik yang sering," kata penulis pertama Smruthi Karthikeyan, Ph.D. D., insinyur lingkungan dan peneliti postdoctoral di UC San Diego School of Medicine.

Baca juga: Ilmuwan Inggris Teliti Jejak Virus Corona Covid-19 di Saluran Limbah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com