KOMPAS.com – Makanan manis yang mengandung banyak gula, dalam jangka pendek, dapat menyebabkan jerawat, penambahan berat badan, dan kelelahan.
Untuk jangka panjang, konsumsi terlalu banyak gula juga dapat meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
Dilansir dari Medical News Today, takaran konsumsi gula yang disarankan adalah kurang dari 10 persen dari asupan kalori harian.
Misalnya, untuk orang dengan asupan 2.000 kalori per hari, maka batas konsumi gulanya kurang dari 200 kalori.
Namun, di tahun 2015, World Health Organization (WHO) menyarankan agar konsumsi gula tidak lebih dari 5 persen dari kalori harian.
Baca juga: Daftar Makanan Tinggi Gula dan Garam yang Harus Dibatasi
Jadi, untuk asupan 2.000 kalori per hari, jumlah konsumsi gula paling banyak adalah 100 kalori atau setara dengan 6 sendok teh.
Minuman manis, permen, dan kue adalah beberapa sumber utama gula tambahan. Bahkan,, makanan gurih seperti saus tomat dan roti pun mengandung gula.
Jika dikonsumsi terlalu banyak, gula akan memberikan efek negatif terhadap kesehatan. Dilansir dari WebMD, berikut adalah bahaya mengonsumsi terlalu banyak gula:
1. Menimbulkan rasa gelisah dan cemas
Konsumsi gula dapat memberikan ledakan energi dengan meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.
Ketika kadar turun saat sel menyerap gula, seseorang mungkin merasa gelisah dan cemas. Di samping itu, penelitian telah mengaitkan asupan gula yang tinggi dengan risiko depresi yang lebih besar pada orang dewasa.
Baca juga: Dokter Gizi: Konsumsi Gula dan Garam Harus Dibatasi Selama Isoman
2. Merusak gigi
Makanan manis yang tinggi gula tambahan dapat merusak gigi. Pasalnya, bakteri yang menyebabkan gigi berlubang akan memakan gula yang tertinggal di mulut setelah mengonsumsi makanan manis.
3. Memperburuk nyeri sendi
Bagi yang sering mengalami nyeri sendi, konsumsi gula haruslah dibatasi. Makan makanan yang tinggi gula terbukti dapat memperburuk nyeri sendi karena peradangan yang ditimbulkannya di dalam tubuh.