Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mungkinkah Antibodi dari Satu Varian Covid-19 Menetralisir Varian Lainnya?

Kompas.com - 06/08/2021, 21:27 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Selama pandemi, berbagai varian Covid-19 telah muncul dengan varian Delta yang saat ini paling dominan.

Memahami bagaimana beberapa varian mungkin dapat memicu respons antibodi yang efektif terhadap varian lain, selain dirinya sendiri, dapat membantu menginformasikan desain vaksin Covid-19 di masa depan.

Untuk menjawab hal tersebut, para peneliti di Francis Crick Institute dan University College London Hospitals NHS Foundation Trust (UCLH) telah mempelajari apakah antibodi yang dihasilkan akibat dari infeksi satu varian SARS-CoV-2 mampu mengikat dan menetralkan varian lainnya.

Baca juga: Studi Baru: Varian Lambda Lebih Menular dan Kebal Vaksin Covid-19

Dalam studi mereka, yang diterbitkan di eLife (29 Juli), para ilmuwan menganalisis sampel darah yang dikumpulkan dari pasien yang sebelumnya telah terinfeksi Covid-19 dan yang berada di UCLH karena alasan lain, sampel dari petugas kesehatan serta sampel yang dikumpulkan dari pasien di berbagai titik di awal pandemi.

Melansir Medical Xpress, para peneliti mengidentifikasi antibodi Covid-19 dalam darah, dan menjalankan tes di laboratorium untuk melihat apakah antibodi yang dihasilkan setelah terinfeksi dengan satu varian Covid-19, mampu mengikat dan menetralkan varian lainnya.

Studi tersebut meliputi:

- Strain asli yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Cina
- Strain dominan di Eropa pada gelombang pertama April 2020 (D614G)
- B.1.1.7, varian yang pertama kali ditemukan di Kent, Inggris (Alpha)
- B.1.351, varian yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan (Beta)

Jika ada antibodi yang diproduksi oleh satu varian mampu mengikat varian lain pada tingkat yang sama, maka ada beberapa perbedaan apakah antibodi dapat menetralkan varian lain.

Jika antibodi mampu menetralkan virus, ini berarti ia dapat menghentikan virus memasuki sel inang untuk bereplikasi.

Hasilnya, para peneliti menemukan, bahwa antibodi yang diproduksi oleh varian Alpha tidak mampu menetralkan strain asli Wuhan dan varian D614G secara efektif, dibandingkan dengan menetralkan varian Alpha itu sendiri.

Namun, antibodi yang diproduksi untuk melawan infeksi dengan galur D614G mampu menetralkan galur Alpha maupun galur strain asli Wuhan ke tingkat yang sama seperti D614G.

Baca juga: Studi: Risiko Pembekuan Darah akibat Covid-19 Jauh Lebih Tinggi Ketimbang akibat Vaksin AstraZeneca

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com