KOMPAS.com - Jika Anda melihat cahaya kecil bersinar terang di samping Bulan besok pagi sebelum Matahari terbit, di waktu subuh, maka itu tandanya Anda sedang melihat Pollux, bintang raksasa merah yang akan berkonjungsi dengan Bulan.
Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Andi Pangerang mengatakan, hal ini bisa terjadi karena Pollux akan mengalami konjungsi atau sejajar dengan Bulan esok hari, Sabtu (7/8/2021).
Bulan akan mengalami konjungsi dengan Pollux, pada pukul 02.42 WIB dengan sudut pisah 31 derajat.
"Tetapi, fenomena ini baru dapat disaksikan 45 menit sebelum Matahari terbit dari arah Timur-Timur Laut dengan sudut pisah 3,65 derajat," kata Andi dalam keterangan tertulisnya di laman edukasi sains lapan.
Untuk diketahui, bulan pada saat fenomena konjungsi ini terjadi berada daam fase sabit akhir dengan iluminasi 2,8 peren. Sementara itu, Pollux memiliki kecerlangan +22.
Baca juga: 5 Fenomena Langit Pekan Ini, Konjungsi Bulan-Pollux Bintang Gemini hingga Bulan Purnama
Fenomena konjungsi Bulan dan bintang raksasa merah Pollux ini terakhir kali terjadi pada 13 Juni 2021 lalu, dan setelah besok pagi, pada waktu subuh, maka akan kembali terjadi pada tanggal 3 dan 30 September 2021 mendatang.
Pollux adalah bintang paling terang ke-17 setelah Spica dan terletak di konstelasi Gemini.
Nama Pollux berasal dari mitologi Yunani yang artinya sepasang laki-laki kembar bernama Castor dan Pollux.
Andi berkata bahwa kecerlangan visual bintang Pollux adalah sebesar +1,14 dengan kelas spectral K0III, sehingga digolongkan sebagai bintang raksasa merah.
"Pollux adalah bintang paling terang pertama di langit malam yang memiliki sistem keplanetan seperti di tata surya," kata Andi.
Bintang raksasa merah Pollux yang akan berkonjungsi dengan bulan besok subuh ini juga disebutkan memiliki massa dua kali Matahari.
Baca juga: Fenomena Langit Malam Ini, Konjungsi Bintang Raksasa Merah Pollux dan Bulan