KOMPAS.com - Minum menjadi rutinitas wajib bagi manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari, untuk mencukupi kebutuhan cairan dalam tubuh.
Hal ini dikarenakan hampir 80 persen tubuh kita terdiri atas air. Sehingga, mencukupi kebutuhan air merupakan suatu hal yang penting, agar tetap bisa sehat. Hal ini juga berlaku bagi anak-anak.
Dokter Anak Konsultan Tumbuh Kembang dan Pakar Hidrasi, Dr dr Bernie Endyarni Medise SpA(K) MPH mengatakan, dalam kondisi atau situasi pandemi Covid-19 seperti saat ini, orangtua harus bisa memastikan anak tetap bergerak aktif dan tercukupi kebutuhan hidrasinya selama berada di rumah saja.
Baca juga: Minum Air Putih Hangat Lebih Sehat Ketimbang Air Dingin, Benarkah?
Sebuah penelitian terbaru menemukan, bahwa hampir 33,8 persen anak Indonesia memiliki kecenderungan sedentary lifestyle atau gaya hidup tidak aktif.
Studi ini dilakukan dan dipublikasikan oleh National Center for Biotechnology Information.
Gaya hidup tidak aktif yang dimaksudkan, yakni seperti aktivitas berdiam diri, jarang berolahraga, serta mengonsumsi makanan minuman tidak sehat secara berlebihan.
Seperti diketahui, gaya hidup yang tidak aktif jelas dapat berpengaruh terhadap perilaku dan kesehatan anak di masa depan.
"Selain ada kecenderungan kurang aktif bergerak, riset juga menemukan 1 dari 5 anak Indonesia masih kurang minum," kata Bernie dalam rilis Danone-Aqua, Senin (26/7/2021).
Menurut Bernie, kebiasaan minum yang baik tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan anak, tetapi juga membantu anak lebih cermat, tanggap, dan memiiki performa yang baik.
Anak membutuhkan dukungan orangtua agar mereka tetap aktif, terhidrasi, dan fokus.
Pastikan kebutuhan air berkualitas dan nutrisi seimbang terpenuhi, serta kebiasaan hidup aktif ditingkatkan.
Hal ini akan mendukung kualitas kesehatannya hingga dewasa nanti.
Meski kebutuhan cairan setiap anak berbeda-beda, tergantung tingkat aktivitas, suhu dan kondisi kesehatan masing-masing anak, perlu diingat, rata-rata anak membutuhkan minimal 7 gelas air minum setiap harinya.
Proporsi kandungan air dalam tubuh anak lebih tinggi dari orang dewasa, namun mekanisme haus anak belum berkembang dengan baik, sehingga membutuhkan dukungan yang optimal.
Baca juga: Anak Minum Kopi, Benarkah Dapat Menghambat Tumbuh Kembangnya?